Monday, June 9, 2008

Hari ini ibu belajar darimu, sayang...

Sebenarnya kisah ini terlambat diposting, karena kejadiannya sudah berlangsung beberapa minggu yang lalu...


Ceritanya, sudah 2 hari saya dan si bapak sedang 'tidak kompak' (ehm, pake tanda kutip). Kalau mau jujur, sebenarnya ke'tidak kompak'an ini (menurut kami sih...) merupakan hal yang wajar saja... Karena konon menurut buku kan, si Bapak adalah alien yang berasal dari planet Mars, sementara saya adalah mahluk dari planet Venus, jadi tak jarang dalam pengembaraan bersama kami di planet bumi ini kerap terjadi perbedaan cara pandang, perbedaan cara berkata-kata, perbedaan cara bersikap...

Meski hampir satu dekade, dua mahluk beda planet ini hidup bersama, sekali dua kali ehm seratus duaratus kali... mesti deh ada ke'tidak kompak'-an tadi...

Begitulah, maka kejadian 'tidak kompak'nya kami beberapa minggu lalu itu pun rasanya jadi suatu hal yang wajar, dalam perjalanan hidup kami, sampai tiba-tiba, setelah berlangsung selama 2 hari....

Ada sesuatu yang membuat saya tertegun dan malu.

Saat itu saya sedang tidur-tidur-an di kamar Qika, sekalian menidurkan si princess endut itu...

Tiba-tiba dia bertanya...



"Mum, do you love me?"

"Iya dong adek...." jawab saya sambil mencium pipi montoknya dengan gemas.

"Do you love Shafa and bibi?" tanyanya lagi.

"Iya lah sayang.... " jawab saya lagi sambil memeluknya.

"Mum, why you always love Me, Shafa and Bibi, but you don't love Daddy?"

*waaaks!*

"Lho kok adek tanya gituuu???"

"Ya, because I saw you and Daddy sometimes don't love each other... why Mum?"

*waaaakkksss... lagiii!!!*

Saya terbengong sesaat melirik mata beningnya yang menatap wajah saya minta penjelasan....

"Eh... ehmmm" saya terpaksa berpikir keras mencari jawaban yang tepat buat anak kecil berumur 4 tahun lebih ini...

"Mum, may be better you try, to understand Daddy first, and believe me, if you can understand Daddy, Daddy will understand you too, and you will understand each other..." Si kecil yang selama ini saya anggap baby itu menatap saya dengan serius...

"After you understand each other, believe me, Mum, You and Daddy will love each other..."

"Hmmmm...mmmm..." saya berusaha tersenyum, tapi sungguh, saat itu tiba-tiba saya seperti disergap perasaan maluuuuu... yang teramat sangat...

Halooo halooo ibu... yang bicara ini anakmu atau ibu mu, siiiih???

"Would you promise me, mum... " tambahnya dengan wajah penuh harap...

"Janji apa, Dek...???" duh kok kerongkongan saya seperti tercekat...

"Please, try to understand Daddy. Better you do it first, don't wait for Daddy to do it for you. I'm sure you can, Mum... Look, you see, you can understand Me, Shafa and bibi, right? So, You should try to understand Daddy too..." tangan kecilnya membelai tangan saya... bibir mungilnya menyungging seyum, dan matanya.... duh matanya... bersinar seperti orang yang baru menemukan ide yang sangat brilian!

"Ehm... iya dek..." saya tidak tahu, apa warna muka saya saat itu... yang jelas, perasaan saya saat itu campur aduk, antara takjub, geli, malu...

"There's a simple way, if you want to understand Daddy, Mum..." tambahnya lagi.

"If Daddy say something to you, you just say 'oke, Daddy' or you can say, 'baiklah, bapak', that's simple... it will not hurt anybody, and Daddy will be happy, and he will love you..."

*gubraaaakkk*

"Oh... gitu ya sayang..."

"Ya, Mum, it's very simple, isn't it? would you like to promise me, Mum? Please..."

Duh... duh.... air mata saya mulai mengambang...

Merebak bersama rasa malu yang menghujam, ditambah rasa terharu, karena ternyata bayi kecil kesayangan saya ini, telah membuka mata dan hati saya malam itu...
Duh... apa yang sudah saya contohkan padanya selama ini? hingga sebegitunyakah, ke'tidak kompak'an kami sampai tertangkap di mata beningnya?

Hari itu, saya mendapat pelajaran besar, dari seorang anak kecil...

Ia sedehana, tapi mendalam...



Terimakasih, sayang.... hari ini ibu belajar darimu, anakku....

6 comments:

Anonymous said...

waduh.... ternyata ponakanku itu sangat bijaksana.,.. pasti mewariskan kebijaksanaan oom nya... heuhue

Unknown said...

hehehe kalo dah dapat teorinya langsung praktek aja, jangan kayak om anton yang katanya jago teori aja hehehe

Anonymous said...

ya ampyunnnn..

anaknya cerdas sekali mbak :)

Anonymous said...

wah sayah mau punya anak kaya Qika gituhhh. uda endut, lucu, pinter pula... smoga semakin bisa membanggakan keluarga yah ke depannya...
btw aku ga percaya kalo segala kelebihan yang dimiliki Qika berasal dari ichanx! itu pitnah, sumpah! Helooooooo ichanxxx, situ kan kurus ceking kayak tengkorak idup, uda gitu kejemnya nian... mana bsa bersanding dengan kelebihan Qika!!! *devil smile*

Anonymous said...

Makasih karena sudah berbagi.

Lovely posting.

Hari-hari ini emang kayaknya lebih banyak belajar dari anak-anak daripada dengan orang lain...

rahmadisrijanto said...

anak adalah permata,
berkilau oleh cahayanya sendiri,
memberi inspirasi dan luapan kasih sayang,
dan kita, memiliki tugas menyempurnakan busur,
hingga ketika sang anak panah melesat,
mereka tak lagi salah arah...

hmm, nice blog :)