Tuesday, May 20, 2008

Beberapa hal mengenai Radang Tenggorokan


Anda pernah kena radang tenggorokan?

Bagaimana rasanya? Huhuhu.... pasti nggak nyaman sekali, kan...?
Badan mengalami demam, mulai dari mild, sampai agak tinggi... belum lagi lidah rasanya tidak nyaman untuk mencicipi makanan apapun... ditambah rasa sakit pada tenggorokan, yang membuat kita susah menelan, meski sekedar air putih bahkan ludah sekalipun.
Kepala juga biasanya ikut berpartisipasi merasa pusing...
Benar-benar menyedihkan...

Lebih sedih lagi, kalau yang terkena adalah anak-anak, apalagi balita.
Dan itulah, yang saat ini terjadi pada Qika dan Shafa.

Berhubung cuaca di Miri memang selalu ajaib (sebagai gambaran : misalkan hari ini panas terik sampai 34 der Celcius, tanpa angin semilir sedikitpun, tiba-tiba keesokan harinya bisa drastis hujan lebat disertai angin kencang yang bahkan menumbangkan pepohonan...). Dan keajaiban ini berlangsung sepanjang tahun... sehingga sulit bagi kita untuk menjawab, kalau ada yang bertanya.... "Di Miri sekarang musim apa?" Lha wong kadang antara pagi dan sore saja, cuacanya ekstrim sekali perbedaannya...

Selain keajaiban cuaca yang ekstrim tadi, kondisi kelembaban di Miri juga sangat tinggi... membuat yang namanya penyakit influenza, radang tenggorokan dan kawan-kawannya begitu makmur dan bahagia berlompatan dari satu orang ke orang lain... menyebar sepanjang tahun.... huhuhuhu...

Dan setelah sedikit was-was, karena melihat beberapa teman sekelas Qika dan Shafa minggu lalu terkena radang tenggorokan, maka dengan pasrah, Qika dan Shafa pun akhirnya terkena juga penyakit ini.
Tapi ada perbedaan antara gejala yang Shafa alami dengan Qika.
Pada Qika, mulanya, badannya mengalami demam ringan, sekitar 38.2 der Celcius, tidak ada batuk, ada sedikit pilek, nafsu makannya agak turun, dan kerap mengeluh sakit tenggorokan.
Sementara pada Shafa, demamnya lebih ringan lagi, masih 37.8 - 38.0 der Celcius, tapi batuknya agak kuat, pileknyapun berat.

Hmmm... setelah dipantau dua hari, dengan hanya memberikan panadol tapi ternyata tidak ada perbaikan, akhirnya terpaksa boyongan ke Dokter...

Dengan bersedih hati, pulang dari dokter, Qika harus menenteng 4 botol obat... obat pilek, obat batuk (Durotuss), obat demam (Panadol) serta antibiotik (Augmentin).
Sementara Shafa hanya membawa oleh-oleh obat batuk (Rhinatiol Prometazine), obat asma (Ventolin) dan obat pilek.
Kenapa obatnya berbeda? tentu saja ibu-ibu yang ikut Milis BA atau Milis Sehat sudah tahu jawabannya.... *tepuk tangannn...... ibu-ibuuu...*

Untuk yang ingin tau catatan ilmiah tentang penyakit ini, bisa dilihat di Link ini:

http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?id=&iddtl=56&idktg=15&idobat=&UID=2008052019403160.52.17.49

semoga bisa bermanfaat buat semuanya...

Faringitis (Radang Tenggorokan)

DEFINISI

Faringitis adalah suatu peradangan pada tenggorokan (faring). 

PENYEBAB

Faringitis bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri. 
Kebanyakan disebabkan oleh virus, termasuk virus penyebab common cold, flu, adenovirus, mononukleosis atau HIV

Bakteri yang menyebabkan faringitis adalah streptokokus grup A, korinebakterium, arkanobakterium, Neisseria gonorrhoeae atau Chlamydia pneumoniae

GEJALA

Baik pada infeksi virus maupun bakteri, gejalanya sama yaitu nyeri tenggorokan dan nyeri menelan. 
Selaput lendir yang melapisi faring mengalami peradangan berat atau ringan dan tertutup oleh selaput yang berwarna keputihan atau mengeluarkan nanah. 

Gejala lainnya adalah: 
- demam 
- pembesaran kelenjar getah bening di leher 
- peningkatan jumlah sel darah putih. 
Gejala tersebut bisa ditemukan pada infeksi karena virus maupun bakteri, tetapi lebih merupakan gejala khas untuk infeksi karena bakteri. 

2 jenis faringitis 

Faringitis VirusFaringitis Bakteri
Biasanya tidak ditemukan nanah di tenggorokanSering ditemukan nanah di tenggorokan
Demam ringan atau tanpa demamDemam ringan sampai sedang
Jumlah sel darah putih normal atau agak meningkatJumlah sel darah putih meningkat ringan sampai sedang
Kelenjar getah bening normal atau sedikit membesarPembengkakan ringan sampai sedang pada kelenjar getah bening
Tes apus tenggorokan memberikan hasil negatifTes apus tenggorokan memberikan hasil positif untuk strep throat
Pada biakan di laboratorium tidak tumbuh bakteriBakteri tumbuh pada biakan di laboratorium

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. 

Jika diduga suatu strep throat, bisa dilakukan pemeriksaan terhadap apus tenggorokan. 

PENGOBATAN

Untuk mengurangi nyeri tenggorokan diberikan obat pereda nyeri (analgetik), obat hisap atau berkumur dengan larutan garam hangat. 
Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak dan remaja yang berusia dibawah 18 tahun karena bisa menyebabkan sindroma Reye

Jika diduga penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik. 
Untuk mengatasi infeksi dan mencegah komplikasi (misalnya demam rematik), jika penyebabnya streptokokus, diberikan tablet penicillin. Jika penderita memiliki alergi terhadap penicillin bisa diganti dengan erythromycin atau antibiotik lainnya.