Wednesday, June 4, 2008

Akhirnya, kami pun antri bensin juga...

Beberapa waktu terakhir ini, rasanya selalu miris, mendengar dan membaca pemberitaan mengenai ekonomi di tanah air tercinta, yang dari hari-ke hari semakin menyedihkan...

Diperparah dengan kenaikan harga bensin beberapa waktu lalu, membuat hati saya semakin ciut...
Apalagi, mendengar langsung kisah dari papa saya di Bandung, yang menceritakan susahnya memperoleh gas Elpiji, sehingga beliau terpaksa membayar 170% lebih mahal dari harga sebenarnya, demi mendapatkan gas tersebut, karena beliau yang sudah berumur, tidak mampu lagi ikut antri...
Terngiang kata-kata beliau beberapa hari yang lalu, " Hidup di sini makin susah, nak.... "


Duh..


Dalam keadaan hati yang prihatin akan kondisi di Indonesia, diam-diam saya masih dapat bersyukur, karena berada di sini... alhamdulillah, karena masih dapat memperoleh bensin dengan harga yang lebih murah... alhamdulillah, tidak perlu antri gas untuk memasak...


Tapiiii.... malam ini.... ketika sedang asyik-asyiknya meneliti, mempelajari dan membandingkan beberapa metoda pembuatan empek-empek (set dah... info yang nggak penting banget), sambil duduk di sofa depan TV, tiba-tiba saya terlonjak... Pak Lah, alias bapak Prime Minister Malaysia ternyata tengah mengumumkan kenaikan harga bensin juga!
Mulai pukul 00.00 tengah malam nanti, harga Petrol alias Bensin yang biasanya RM 1.91 naik menjadi RM 2.7 ! dan Minyak Diesel alias Solar, malah mengalami kenaikan lebih tinggi lagi yaitu sebesar 1 RM, menjadi RM 2.58.


Dengan kurs 1 RM = Rp 2.868,00, maka kenaikan harga bensin di sini mencapai lebih dari Rp 2.200,00 dan harga total per liternya menjadi lebih dari Rp. 7.700,00


Kenaikan harga BBM, ini tentunya akan berdampak besar juga, di sini...
Karena dalam waktu dekat, pemerintah Malaysiapun akan menaikkan tarif dasar listriknya... dan ini tentunya akan diikuti dengan kenaikan harga-harga yang lain... hmmmh..


Dan, sepersekian detik setelah menonton pidato Pak Lah tersebut, saya dan si Bapak saling melirik....


"Antri bensin yuuuukkkk....." seperti koor, kita berdua kompak.


Dan... akhirnya... bersama ratusan emh... (mungkin ribuan, kali yaaa....) penduduk Miri lainnya.... malam inipun kami mengantri bensin...


Wuuuiiiih..... terkaget-kaget juga, melihat Miri yang belum pernah macet, mendadak macet total malam ini...
Ruas jalan menuju 3 pom bensin terdekat dengan rumah penuh dengan kendaraan yang antri bensin...


Duuuh... hidup memang semakin susah, yaaaa....

No comments: