tag:blogger.com,1999:blog-70844723849219538792024-03-13T12:35:22.049+08:00Ivy's Sweet HomeRumah Maya Ivy..
Hanya sebuah ruang mungil nan sederhana, tempat mencurahkan segala hal yang tengah melintas dalam pikiran serta perasaan saat menuliskannya...
Tak lebih dari sebuah pojok kecil dan bersahaja, tempat mencoba untuk mencetak jejak kehidupan, yang kelak akan menjadi kenangan....Viviani Suharhttp://www.blogger.com/profile/08919923514862633685noreply@blogger.comBlogger17125tag:blogger.com,1999:blog-7084472384921953879.post-13172843051987533872008-10-27T09:59:00.029+08:002008-11-27T20:02:04.609+08:00Chicken Pox... oh... Chicken Pox<p style="margin: 0.0px 0.0px 9.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"></p><p style="margin: 0.0px 0.0px 9.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"></p><p style="margin: 0.0px 0.0px 9.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Tulisan ini sebenarnya terinpirasi dari facebook status seorang kawan lama. Anak dan istri tercintanya baru saja terkena Chicken Pox, alias si Cacar Air. (<i>Van... semoga Lya cepat sembuh yaaa</i>).<br /><br />Begitu membaca sang status, sambil ikut merasa prihatin, ingatan saya langsung terbang ke keadaan 10 bulan-an yang lalu, ketika suami dan kemudian berlanjut dengan saya sendiri terkena kunjungan virus nakal, si <b><i>Varicella Zoster</i></b> itu.<br /><br />Teringat rasa tidak nyaman di seluruh badan saat itu, meskipun saya dan suami merasakan pengalaman yang berbeda saat mengalami penyakit ini.<br /><br />Kalau sang bapak, agak parah, karena terlambat terdeteksi.<br />Maklum, kami berdua sama sekali belum pernah tahu tentang seluk beluk penyakit cacar air.</span></p><p style="margin: 0.0px 0.0px 9.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"><br />Gejala awalnya adalah muncul ruam merah yang basah, seperti jerawat yang pecah, tapi lembek. Semula saya kira itu jerawat yang pecah, tapi bentuknya lain, karena kesannya seperti bonyok. Mencurigakan!</span></p><p style="margin: 0.0px 0.0px 9.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Semula sang ruam cuma satu di pipi, karena bentuknya yang bonyok itu, kami pergi ke dokter keesokan harinya, dan setelah dokter memeriksa, baru diketahui ternyata sang ruam telah tumbuh cukup banyak di punggung.</span></p><p style="margin: 0.0px 0.0px 9.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Langsung deh dokter mendiagnosa sebagai cacar air. Itu belum seberapa, karena keesokannya bukan hanya muka dan punggung, tapi di seluruh tubuh si bapak bermunculan benjolan-benjolan berisi cairan bening yang kemudian meletus.... Jumlah ruam banyak sekali, sampai lebih dari 200 spot-an. Muka dan badannya sampai membengkak... serem banget, deh!.</span></p><p color="#205671" style="margin: 0.0px 0.0px 9.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; "><span style="letter-spacing: 0.0px">Selain benjolan-benjolan mengerikan itu, badannya pun mengalami demam, tapi bukan pada hari pertama timbulnya ruam, melainkan di hari ke 3.<br />Panasnya sampai 40 der Celcius, dan berlangsung selama 4 malam. Selama 4 hari 4 malam itu juga, konon dia merasa sangat tidak nyaman... badan sakit semua, tulang-tulang rasanya remuk, dllsb.<br /><br />Obat yang diberikan dokter : parasetamol (penurun panas), obat alergi (untuk mengurangi gatal di ruam-ruamnya), dan terakhir Zovirax (isinya asiklovir, ini obat antivirus, tapi ada kontroversi juga mengenai perlu tidak penggunaannya, dan secara teori, obat ini lebih efektif digunakan bila dimakan 24 jam setelah munculnya ruam pertama, sementara suami saya minumnya sudah hari ke 4).</span></p><p color="#205671" style="margin: 0.0px 0.0px 9.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; "><span style="letter-spacing: 0.0px"><br />Si bapak sembuh (dalam artian seluruh ruamnya sudah mengering, dan lepas dari kulit sehingga tidak berpotensi menularkan lagi) setelah 2 minggu.<br />Selama itu, tetap dianjurkan mandi pakai air hangat, dan ruamnya diberi calamine lotion untuk mengurangi gatal. Buat ruam yang terlanjur melepuh dan bernanah, diberi salep antibiotik.<br />Sampai 2 bulan setelah sembuh, di seluruh tubuh dan muka suami saya masih penuh dengan bintik-bintik hitam sisa cacar air....<br /><br /><br />Sementara saya, sebelum tertular tentunya sudah siap sedia (maklum, sudah tau ada kemungkinan akan terkena).<br />Saya sudah sempat browsing sana-sini, juga dengan cerewet bertanya-tanya pada dokter yang merawat si bapak.<br /><br />Karenanya, begitu saya merasa tidak enak badan, saya langsung memeriksa kulit sekujur badan, pertama, saya menemukan spot bening dua buah di pusar.<br />Tanpa ditunda, pagi itu juga, saya langsung menemui dokter sebelum si spot pecah, dan diberi Zovirax, parasetamol, dan obat alergi juga.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Besoknya muncul sekitar 10 spot di muka (<i>dihitung bo! secara, muka... gitu loh... asset... hehehehe</i>)</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Hmmm... sudah sempat misuh-misuh sama si bapak, kalo sampai nanti muka saya penuh spot kayak dia, saya bakal minta dana buat me- laser... hahahaha.... (<i>padahal gak tau, dilaser itu diapain... kekekekek... biar gaya aja, saking takutnya</i>).</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Tapi alhamdulillah, sang spot yang di muka keesokan harinya menciut sendiri, dan hilang tanpa bekas. Dalam 4 hari, muka sayapun kembali mulus lus bin kinclong-clong... hehehe alhamdulillah.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Demam pun cuma 38.4 der Celcius, alias masih ringan dan cuma satu malam.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Badan juga nggak sakit-sakit amat.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Spot di tubuh cuma 2 yang di puser itu, terus satu lagi di paha. Itupun tidak sampai pecah, dan mengering dalam waktu kurang dari 1 minggu.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Saya sih menyimpulkan (kata dokter juga, sih... hehehe), ini efek Zovirax / nama generiknya : asiklovir (aciclovir) yang diminum tepat waktu (24 jam begitu spot pertama muncul).</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Dan sang Zovirax tetap diminum sampai 2 Mingguan, untuk memastikan semua virusnya sudah mati dan nggak sembunyi di tubuh saya, untuk suatu saat muncul kembali dalam bentuk Herpes.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Karena menurut teorinya, kalau orang sudah sekali kena cacar air, dia nggak akan kena lagi, tapi akan ada kemungkinan terkena infeksi lanjutan berupa penyakit herpes zoster atau cacar ular, apabila suatu saat nanti kondisi fisik si mantan penderita cacar air ini lemah (karena terkadang si virus cacar air ini masih bersembunyi secara non aktif di dalam tubuh kita dan suatu saat bisa saja muncul kembali).</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Dari hasil browsing sana-sini, saya juga dapati, bahwa tidak perlu takut, kena varicella zoster, karena seperti penyakit virus lainnya, sesungguhnya penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya, asal kondisi fisik kita dijaga dengan baik...</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Begitu pun bila kondisi fisik kita fit, meski ada sang virus yang bertebaran di udara, maka kita tidak akan begitu saja terinfeksi.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Karena itu, begitu tahu si bapak terinfeksi, langkah pertama yang saya lakukan adalah mengisolasi beliau dari anak-anak, serta menjaga kondisi fisik anak-anak dan saya sendiri agar tetap fit (tapi ini, yang susah... kalo anak-anak sih, alhamdulillah bisa, tapi saya? berhubung harus merawat yang sedang sakit... yang sebentar-sebentar mengeluh minta diperhatikan...) mau tidak mau, kondisi fisik saya agak drop juga...</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Satu lagi, anak-anak untungnya telah saya bekali dengan alat tempur berupa “vaksinasi Cacar Air”.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Alhamdulillah, so far, IT’S REALLY WORK!</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Mereka berdua sehat wal afiat, dan tidak ikut tertular....</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Jadiii... buat yang punya anak kecil dan belum kena.... jangan ragu buat memberi mereka imunisasi, yaaa.... terbukti kok manfaatnya...</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Ada hal yang lucu, sementara sebagian orang ada yang paranoid habis pada penyakit ini (<b><i>bahkan ada yang sudah pernah terkena </i></b></span><span style="letter-spacing: 0.0px ;color:#fe0000;"><b><i>Herpes Zoster</i></b></span><span style="letter-spacing: 0.0px"><b><i> alias mbahnya cacar air, tapi masih parno ketularan cacar air</i></b>), ternyata ada sebagian orang tua (beberapa tetangga orang bule di sekitar sini) malah berpendapat, mendingan anaknya ditularkan penyakit ini ketika kecil, karena serangan pada anak konon tidak seberat pada orang dewasa. Makanya waktu kami berdua sedang sakit, beberapa teman malah minta izin menitipkan anaknya supaya dapat imunisasi gratis dari si virus di rumah kami... Hahaha... ada-ada saja!</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Tentu saja usulnya kami tolak mentah-mentah...</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Gila aja, menularkan penyakit pada anak-anak tak berdosa....</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Saya pribadi lebih setuju, anak-anak itu diberi vaksinasi, dapiada mengalami penderitaan cacar air seperti kami...</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">----</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 18.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"><b>Catatan Ilmiah dari Situs Kesehatan</b></span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Kalau di atas, saya menuliskan pengalaman saya saat menjadi penderita cacar air, maka di bawah ini saya copy paste catatan ilmiah tentang cacar air ini.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Sebetulnya begitu kita meng-klik di google, dengan keywords cacar air, dalam sepersekian detik, akan muncul berbagai situs yang memberikan info soal penyakit ini, tapi untuk mempermudah, berhubung hampir semua isinya kurang lebih, ini saya copy paste-kan salah satu info dari Medicastore yaitu artikel<a href="http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?id=&iddtl=38&idktg=&idobat=&UID=2008102715314660.52.85.193"><span style="text-decoration: underline ; letter-spacing: 0.0px color:#000099;"> ini </span></a>yang menurut saya paling sederhana dan mudah dipahami bahasanya bagi orang awam seperti saya...</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 18.0px Trebuchet MS; color:#fe0000;"><span style="letter-spacing: 0.0px"><b>Apa yang itu Cacar Air???</b></span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#fe0000;"><span style="letter-spacing: 0.0px"><b></b></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"><b>NAMA</b></span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Cacar Air</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"><b>DEFINISI</b></span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Cacar Air (Varisela, Chickenpox) adalah suatu infeksi virus menular yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"><b>PENYEBAB</b></span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Penyebabnya adalah virus </span><span style="letter-spacing: 0.0px ;color:#fe0000;"><b><i>varicella zoster</i></b></span><span style="letter-spacing: 0.0px">.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Virus ini ditularkan melalui percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Karena itu, untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi (diasingkan).</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"><b>GEJALA</b></span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Gejalanya mulai timbul dalam waktu 10-21 hari setelah terinfeksi.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Pada anak-anak yang berusia diatas 10 tahun, gejala awalnya berupa sakit kepala, demam sedang dan rasa tidak enak badan. Gejala tersebut biasanya tidak ditemukan pada anak-anak yang lebih muda, gejala pada dewasa biasanya lebih berat.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">24-36 jam setelah timbulnya gejala awal, muncul bintik-bintik merah datar (makula). Kemudian bintik tersebut menonjol (papula), membentuk lepuhan berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal, yang akhirnya akan mengering. Proses ini memakan waktu selama 6-8 jam. Selanjutnya akan terbentuk bintik-bintik dan lepuhan yang baru.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Pada hari kelima, biasanya sudah tidak terbentuk lagi lepuhan yang baru, seluruh lepuhan akan mengering pada hari keenam dan menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Papula di wajah, lengan dan tungkai relatif lebih sedikit; biasanya banyak ditemukan pada batang tubuh bagian atas (dada, punggung, bahu). Bintik-bintik sering ditemukan di kulit kepala.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Papula di mulut cepat pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus), yang seringkali menyebabkan gangguan menelan. Ulkus juga bisa ditemukan di kelopak mata, saluran pernafasan bagian atas, rektum dan vagina.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Papula pada pita suara dan saluran pernafasan atas kadang menyebabkan gangguan pernafasan.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Bisa terjadi pembengkaan kelenjar getah bening di leher bagian samping.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Cacar air jarang menyebabkan pembentukan jaringan parut, kalaupun ada, hanya berupa lekukan kecil di sekitar mata.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Luka cacar air bisa terinfeksi akibat garukan dan biasanya disebabkan oleh stafilokokus.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"><b>KOMPLIKASI</b></span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Anak-anak biasanya sembuh dari cacar air tanpa masalah. Tetapi pada orang dewasa maupun penderita gangguan sistem kekebalan, infeksi ini bisa berat atau bahkan berakibat fatal.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Adapun komplikasi yang bisa ditemukan pada cacar air adalah:</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">- Pneumonia karena virus</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">- Peradangan jantung</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">- Peradangan sendi</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">- Peradangan hati</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">- Infeksi bakteri (erisipelas, pioderma, impetigo bulosa)</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">- Ensefalitis (infeksi otak).</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"><b>DIAGNOSA</b></span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Diagnosis ditegakkan berdasarkan ruam kulit yang khas (makula, papula, vesikel dan keropeng).</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"><b>PENGOBATAN</b></span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan, sebaiknya kulit dikompres dingin. Bisa juga dioleskan losyen kalamin, antihistamin atau losyen lainnya yang mengandung mentol atau fenol</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi bakteri, sebaiknya:</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">- kulit dicuci sesering mungkin dengan air dan sabun</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">- menjaga kebersihan tangan</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">- kuku dipotong pendek</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">- pakaian tetap kering dan bersih.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Kadang diberikan obat untuk mengurangi gatal (antihistamin).</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Jika kasusnya berat, bisa diberikan obat anti-virus asiklovir.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Untuk menurunkan demam, sebaiknya gunakan asetaminofen, jangan Aspirin.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Obat anti-virus boleh diberikan kepada anak yang berusia lebih dari 2 tahun. adrenalinAsiklovir biasanya diberikan kepada remaja, karena pada remaja penyakit ini lebih berat. Asiklovir bisa mengurangi beratnya penyakit jika diberikan dalam wakatu 24 jam setelah munculnya ruam yang pertama.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Obat anti-virus lainnya adalah vidarabin.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"><b>PENCEGAHAN</b></span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau immunoglobulin varicella-zoster.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">------</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 18.0px Trebuchet MS; color:#fe0000;"><span style="letter-spacing: 0.0px"><b>Hubungan Cacar air dengan Herpes Zoster</b></span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Secara tidak langsung, sambil membrowsing tentang cacar air, saya pun mendapat tambahan ilmu mengenai penyakit </span><span style="letter-spacing: 0.0px ;color:#fe0000;"><b>Herpes Zoster</b></span><span style="letter-spacing: 0.0px"> alias </span><span style="letter-spacing: 0.0px ;color:#fe0000;"><b>cacar ular</b></span><span style="letter-spacing: 0.0px"> yang nggak lain nggak bukan adalah Mbahnya si Chicken Pox.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Dari medicastore juga, di artikel <a href="http://www.medicastore.com/med/artikel.php?id=107&iddtl=&idktg=&idobat=&UID=2008102715273060.52.85.193"><span style="text-decoration: underline ; letter-spacing: 0.0px color:#000099;">ini</span></a>, saya dapatkan info tentang Herpes Zoster ini.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#fe0000;"><span style="letter-spacing: 0.0px"><b>Cacar Ular ???</b></span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Walaupun namanya cacar ular, penyakit ini tidak disebabkan oleh ular. Cacar ular adalah nama awam untuk penyakit Herpes Zoster. Penyakit ini merupakan bentuk reaktivasi penyakit cacar air (varisela) yang pernah diderita seseorang sebelumnya.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Perlu diketahui, bila seseorang terkena infeksi virus varisela-zoster untuk pertama kali, maka akan timbul penyakit cacar air.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Setelah sembuh, virus tersebut tidaklah musnah seluruhnya dari tubuh penderita, melainkan berdiam di dalam tubuh penderita, tepatnya di ganglion saraf tepi penderitanya.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Virus yang berdiam dalam tubuh penderita ini dapat sewaktu-waktu muncul kembali dan menyebabkan penyakit yang dinamai Herpes Zoster.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Walau di dalam tubuhnya terdapat virus ini, namun kebanyakan orang memang tidak mengalami penyakit Herpes Zoster. Hal ini disebabkan daya tahan tubuh yang baik yang dapat menekan virus ini berkembang. Sebaliknya, pada orang yang daya tahannya sedang menurun, tak jarang penyakit ini tiba-tiba muncul menyerang.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Gejala yang terjadi pada penyakit ini awalnya hampir sama dengan cacar air, yaitu terjadi demam dan badan terasa pegal-pegal. Selanjutnya sedikit berbeda dengan penyakit cacar air, walaupun virus penyebabnya sama. Pada Herpes Zoster, gelembung muncul dalam suatu kelompok yang menyerupai garis lebar dengan dasar kulit kemerahan, yang muncul dari bagian belakang tubuh dan menjalar ke arah depan pada salah satu sisi tubuh.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Mungkin karena gambaran kelainan yang seperti gambar ular ini, maka ada yang menemakannya cacar ular.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Sebenarnya gelembung ini bisa muncul di bagian tubuh mana saja, termasuk wajah, namun yang paling sering adalah dari punggung ke bagian dada.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Ada mitos yang mengatakan, bila deretan gelembung muncul dari kedua sisi tubuh, dan kedua ujungnya bertemu, maka akan fatal akibatnya. Mitos ini tidaklah tepat, namun ada unsur benarnya juga. Yang jelas, deretan gelembung memang umumnya muncul hanya di salah satu sisi saja.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Bila sampai muncul di kedua sisi, berarti infeksi yang terjadi sangat berat, dan daya tahan tubuh penderita dalam keadaan sangat lemah dan buruk. Tentunya kondisi fisik yang demikian ini memang memiliki risiko yang bisa berakibat fatal.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Walaupun jarang, kasus seperti ini dapat dijumpai pada penderita yang mendapat terapi imunosupresan (penekanan sistem kekebalan tubuh) dosis tinggi dalam jangka panjang atau pada penderita HIV / AIDS.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">-----------</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Naaaah... dari info di atas, dapat disimpulkan,</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#cc6500;"><span style="letter-spacing: 0.0px">1. Cacar air adalah penyakit yang datang hanya sekali seumur hidup, karena pada infeksi kedua, yang muncul bukanlah cacar air, melainkan Herpes Zoster (Cacar Ular).</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#cc6500;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#cc6500;"><span style="letter-spacing: 0.0px">2. Semua yang pernah terkena cacar air, harus terus menjaga kondisi kesehatannya, karena bila kondisi mereka menurun, sang virus Varicella Zoster yang tertidur di tubuhnya akan muncul dalam bentuk cacar ular alias Herpes Zoster.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#cc6500;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#cc6500;"><span style="letter-spacing: 0.0px">3. Orang yang pernah menderita Herpes Zoster, berarti sadar maupun tidak, telah pernah mengalami cacar air di masa sebelumnya... jadi... gak usah takut lagi tertular penyakit 'cucu'nya itu.... karena sesungguhnya, dalam tubuhnya sendiri, telah bercokol virus Varicella zoster dalam bentuk yang tidak aktif.</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#cc6500;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Yang penting selalu menjaga kondisi tubuh agar senantiasa fit, sehingga si Varicella tidak aktif dan mejeng kembali dalam bentuk Herpes Zoster berikutnya...</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">-----</span></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; min-height: 15.0pxcolor:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px"></span><br /></p> <p style="margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px Trebuchet MS; color:#205671;"><span style="letter-spacing: 0.0px">Yah.... ini yang bisa saya share kali ini, kalau ada yang ingin mengkoreksi atau menambahkan, silahkan yaaa.... mari kita belajar dan berbagi ilmu bersama....</span></p><p></p><p></p><div class="blogger-post-footer">Warna warni kehidupan</div>Viviani Suharhttp://www.blogger.com/profile/08919923514862633685noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7084472384921953879.post-41492109377397673422008-06-09T09:08:00.017+08:002008-07-09T15:08:25.948+08:00Hari ini ibu belajar darimu, sayang...<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbtfMHZrnij07D5NgI2J1QBk79x7AOqndmN-2kYZ0JFwWG74xHKyw5LqtO_WUKMYBSyg4ZNvPTgmm7gxa7VwJgMU801YQEyoqkv6LWtwbmBsuzAFZRq1SFRNs6DoBdin41AVNRtUWJc1E/s1600-h/qika.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5209710719960351746" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbtfMHZrnij07D5NgI2J1QBk79x7AOqndmN-2kYZ0JFwWG74xHKyw5LqtO_WUKMYBSyg4ZNvPTgmm7gxa7VwJgMU801YQEyoqkv6LWtwbmBsuzAFZRq1SFRNs6DoBdin41AVNRtUWJc1E/s320/qika.JPG" border="0" /></a><div>Sebenarnya kisah ini terlambat diposting, karena kejadiannya sudah berlangsung beberapa minggu yang lalu...<br /><div><br /></div><br /><div>Ceritanya, sudah 2 hari saya dan si bapak sedang 'tidak kompak' (ehm, pake tanda kutip). Kalau mau jujur, sebenarnya ke'tidak kompak'an ini (menurut kami <span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">sih</span>...) merupakan hal yang wajar saja... Karena konon menurut buku <span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">kan</span>, si Bapak adalah alien yang berasal dari planet Mars, sementara saya adalah mahluk dari planet Venus, jadi tak jarang dalam pengembaraan bersama kami di planet bumi ini kerap terjadi perbedaan cara pandang, perbedaan cara berkata-kata, perbedaan cara bersikap...</div><br /><div>Meski hampir satu dekade, dua mahluk beda planet ini hidup bersama, sekali dua kali ehm seratus duaratus kali... mesti deh ada ke'tidak kompak'-an tadi...</div><div><br /></div><div>Begitulah, maka kejadian 'tidak kompak'nya kami beberapa minggu lalu itu pun rasanya jadi suatu hal yang wajar, dalam perjalanan hidup kami, sampai tiba-tiba, setelah berlangsung selama 2 hari....</div><br /><div>Ada sesuatu yang membuat saya tertegun dan malu.</div><br /><div>Saat itu saya sedang tidur-tidur-an di kamar Qika, sekalian menidurkan si princess endut itu...</div><br /><div>Tiba-tiba dia bertanya...</div><br /><div><br /></div><br /><div><span class="Apple-style-span" style="FONT-WEIGHT: bold"><span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">"Mum, do you love me?" </span></span></div><div><strong><em></em></strong></div><br /><div><span class="Apple-style-span" style="FONT-WEIGHT: bold"><span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">"Iya dong adek...."</span></span> jawab saya sambil mencium pipi montoknya dengan gemas.</div><div></div><br /><div><span class="Apple-style-span" style="FONT-WEIGHT: bold"><span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">"Do you love Shafa and bibi?" </span></span>tanyanya lagi.</div><div></div><br /><div><span class="Apple-style-span" style="FONT-WEIGHT: bold"><span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">"Iya lah sayang.... "</span></span> jawab saya lagi sambil memeluknya.</div><div><br /></div><div><span class="Apple-style-span" style="FONT-WEIGHT: bold"><span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">"Mum, why you always love Me, Shafa and Bibi, but you don't love Daddy?" </span></span></div><div><br /></div><div>*waaaks!*<br /></div><div><br /></div><div><span class="Apple-style-span" style="FONT-WEIGHT: bold"><span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">"Lho kok adek tanya gituuu???"</span></span></div><div><br /></div><div><span class="Apple-style-span" style="FONT-WEIGHT: bold"><span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">"Ya, because I saw you and Daddy sometimes don't love each other... why Mum?"</span></span></div><div><br /></div><div>*waaaakkksss... lagiii!!!*<br /></div><div><br /></div><div>Saya terbengong sesaat melirik mata beningnya yang menatap wajah saya minta penjelasan....</div><div><br /></div><div><span class="Apple-style-span" style="FONT-WEIGHT: bold"><span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">"Eh... ehmmm"</span></span> saya terpaksa berpikir keras mencari jawaban yang tepat buat anak kecil berumur 4 tahun lebih ini...</div><div><br /></div><div><span class="Apple-style-span" style="FONT-WEIGHT: bold"><span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">"Mum, may be better you try, to understand Daddy first, and believe me, if you can understand Daddy, Daddy will understand you too, and you will understand each other..."</span></span> Si kecil yang selama ini saya anggap baby itu menatap saya dengan serius...</div><br /><div><span class="Apple-style-span" style="FONT-WEIGHT: bold"><span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">"After you understand each other, believe me, Mum, You and Daddy will love each other..."</span></span><br /></div><br /><div><span class="Apple-style-span" style="FONT-WEIGHT: bold"><span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">"Hmmmm...mmmm..."</span></span> saya berusaha tersenyum, tapi sungguh, saat itu tiba-tiba saya seperti disergap perasaan maluuuuu... yang teramat sangat...</div><div><br /></div><div>Halooo halooo ibu... yang bicara ini anakmu atau ibu mu, siiiih???</div><div><br /></div><div><span class="Apple-style-span" style="FONT-WEIGHT: bold"><span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">"Would you promise me, mum... "</span></span> tambahnya dengan wajah penuh harap...</div><div><br /></div><div><span class="Apple-style-span" style="FONT-WEIGHT: bold"><span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">"Janji apa, Dek...???"</span></span> duh kok kerongkongan saya seperti tercekat...</div><div><br /></div><div><span class="Apple-style-span" style="FONT-WEIGHT: bold"><span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">"Please, try to understand Daddy. Better you do it first, don't wait for Daddy to do it for you. I'm sure you can, Mum... Look, you see, you can understand Me, Shafa and bibi, right? So, You should try to understand Daddy too..."</span></span> tangan kecilnya membelai tangan saya... bibir mungilnya menyungging seyum, dan matanya.... duh matanya... bersinar seperti orang yang baru menemukan ide yang sangat brilian!</div><div><br /></div><div><span class="Apple-style-span" style="FONT-WEIGHT: bold"><span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">"Ehm... iya dek..."</span></span> saya tidak tahu, apa warna muka saya saat itu... yang jelas, perasaan saya saat itu campur aduk, antara takjub, geli, malu...</div><div><br /></div><div><span class="Apple-style-span" style="FONT-WEIGHT: bold"><span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">"There's a simple way, if you want to understand Daddy, Mum..."</span></span> tambahnya lagi.</div><br /><div><span class="Apple-style-span" style="FONT-WEIGHT: bold"><span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">"If Daddy say something to you, you just say</span> <span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 51, 51);">'oke, Daddy</span>' <span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">or you can say</span>, <span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 51, 51);">'baiklah, bapak'</span>, <span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">that's simple... it will not hurt anybody, and Daddy will be happy, and he will love you..."</span></span></div><div><br /></div><div>*gubraaaakkk*</div><div><br /></div><div><span class="Apple-style-span" style="FONT-WEIGHT: bold"><span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">"Oh... gitu ya sayang..."</span></span></div><div><br /></div><div><span class="Apple-style-span" style="FONT-WEIGHT: bold"><span class="Apple-style-span" style="FONT-STYLE: italic">"Ya, Mum, it's very simple, isn't it? would you like to promise me, Mum? Please..."</span></span></div><div><br /></div><div>Duh... duh.... air mata saya mulai mengambang...</div><br /><div>Merebak bersama rasa malu yang menghujam, ditambah rasa terharu, karena ternyata bayi kecil kesayangan saya ini, telah membuka mata dan hati saya malam itu...</div><div>Duh... apa yang sudah saya contohkan padanya selama ini? hingga sebegitunyakah, ke'tidak kompak'an kami sampai tertangkap di mata beningnya?</div><div><br /></div><div>Hari itu, saya mendapat pelajaran besar, dari seorang anak kecil...</div><div><br /></div><div>Ia sedehana, tapi mendalam...</div><br /><div><br /></div><br /><div><em><strong><span style="color:#336666;">Terimakasih, sayang.... hari ini ibu belajar darimu, anakku....</span></strong></em></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 102, 102); font-style: italic; font-weight: bold;"><br /></span></div><div><strong><em><span style="color:#336666;"></span></em></strong> </div><div><strong><em><span style="color:#336666;"></span></em></strong> </div></div><div class="blogger-post-footer">Warna warni kehidupan</div>Viviani Suharhttp://www.blogger.com/profile/08919923514862633685noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-7084472384921953879.post-48556525807675884112008-06-04T22:52:00.006+08:002008-10-20T22:38:25.971+08:00Akhirnya, kami pun antri bensin juga...Beberapa waktu terakhir ini, rasanya selalu miris, mendengar dan membaca pemberitaan mengenai ekonomi di tanah air tercinta, yang dari hari-ke hari semakin menyedihkan... <br /><br />Diperparah dengan kenaikan harga bensin beberapa waktu lalu, membuat hati saya semakin ciut... <br />Apalagi, mendengar langsung kisah dari papa saya di Bandung, yang menceritakan susahnya memperoleh gas Elpiji, sehingga beliau terpaksa membayar 170% lebih mahal dari harga sebenarnya, demi mendapatkan gas tersebut, karena beliau yang sudah berumur, tidak mampu lagi ikut antri...<br />Terngiang kata-kata beliau beberapa hari yang lalu, " Hidup di sini makin susah, nak.... "<br /><br /><br />Duh.. <br /><br /><br />Dalam keadaan hati yang prihatin akan kondisi di Indonesia, diam-diam saya masih dapat bersyukur, karena berada di sini... alhamdulillah, karena masih dapat memperoleh bensin dengan harga yang lebih murah... alhamdulillah, tidak perlu antri gas untuk memasak...<br /><br /><br />Tapiiii.... malam ini.... ketika sedang asyik-asyiknya meneliti, mempelajari dan membandingkan beberapa metoda pembuatan empek-empek (set dah... info yang nggak penting banget), sambil duduk di sofa depan TV, tiba-tiba saya terlonjak... Pak Lah, alias bapak Prime Minister Malaysia ternyata tengah mengumumkan kenaikan harga bensin juga! <br />Mulai pukul 00.00 tengah malam nanti, harga Petrol alias Bensin yang biasanya RM 1.91 naik menjadi RM 2.7 ! dan Minyak Diesel alias Solar, malah mengalami kenaikan lebih tinggi lagi yaitu sebesar 1 RM, menjadi RM 2.58.<br /><br /><br />Dengan kurs 1 RM = Rp 2.868,00, maka kenaikan harga bensin di sini mencapai lebih dari Rp 2.200,00 dan harga total per liternya menjadi lebih dari Rp. 7.700,00 <br /><br /><br />Kenaikan harga BBM, ini tentunya akan berdampak besar juga, di sini... <br />Karena dalam waktu dekat, pemerintah Malaysiapun akan menaikkan tarif dasar listriknya... dan ini tentunya akan diikuti dengan kenaikan harga-harga yang lain... hmmmh..<br /><br /><br />Dan, sepersekian detik setelah menonton pidato Pak Lah tersebut, saya dan si Bapak saling melirik.... <br /><br /><br />"Antri bensin yuuuukkkk....." seperti koor, kita berdua kompak.<br /><br /><br />Dan... akhirnya... bersama ratusan emh... (mungkin ribuan, kali yaaa....) penduduk Miri lainnya.... malam inipun kami mengantri bensin...<br /><br /><br />Wuuuiiiih..... terkaget-kaget juga, melihat Miri yang belum pernah macet, mendadak macet total malam ini...<br />Ruas jalan menuju 3 pom bensin terdekat dengan rumah penuh dengan kendaraan yang antri bensin...<br /><br /><br />Duuuh... hidup memang semakin susah, yaaaa....<div class="blogger-post-footer">Warna warni kehidupan</div>Viviani Suharhttp://www.blogger.com/profile/08919923514862633685noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7084472384921953879.post-7674658450903383032008-05-20T20:41:00.006+08:002008-06-09T10:10:06.560+08:00Beberapa hal mengenai Radang Tenggorokan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilEKv7ayzKCGv_a2VtO_CyiNwQ5F1uaR_4mT62u34IHtR0UvD1OlZQruUJpKCqxZc33eDY8ziobFAUuqja5ZwHrVuX6ox2yLt9OHCGZ32FUeuTByab_p2DflPR-2EmppSZlQV6DMQ1sZA/s1600-h/DSC_0463.JPG"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilEKv7ayzKCGv_a2VtO_CyiNwQ5F1uaR_4mT62u34IHtR0UvD1OlZQruUJpKCqxZc33eDY8ziobFAUuqja5ZwHrVuX6ox2yLt9OHCGZ32FUeuTByab_p2DflPR-2EmppSZlQV6DMQ1sZA/s320/DSC_0463.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5209698223661934306" /></a><br />Anda pernah kena radang tenggorokan?<div>Bagaimana rasanya? Huhuhu.... pasti nggak nyaman sekali, kan...?</div><div>Badan mengalami demam, mulai dari mild, sampai agak tinggi... belum lagi lidah rasanya tidak nyaman untuk mencicipi makanan apapun... ditambah rasa sakit pada tenggorokan, yang membuat kita susah menelan, meski sekedar air putih bahkan ludah sekalipun.</div><div>Kepala juga biasanya ikut berpartisipasi merasa pusing...</div><div>Benar-benar menyedihkan...</div><div><br /></div><div>Lebih sedih lagi, kalau yang terkena adalah anak-anak, apalagi balita.</div><div>Dan itulah, yang saat ini terjadi pada Qika dan Shafa.</div><div><br /></div><div>Berhubung cuaca di Miri memang selalu ajaib (sebagai gambaran : misalkan hari ini panas terik sampai 34 der Celcius, tanpa angin semilir sedikitpun, tiba-tiba keesokan harinya bisa drastis hujan lebat disertai angin kencang yang bahkan menumbangkan pepohonan...). Dan keajaiban ini berlangsung sepanjang tahun... sehingga sulit bagi kita untuk menjawab, kalau ada yang bertanya.... "Di Miri sekarang musim apa?" Lha wong kadang antara pagi dan sore saja, cuacanya ekstrim sekali perbedaannya...</div><div><br /></div><div>Selain keajaiban cuaca yang ekstrim tadi, kondisi kelembaban di Miri juga sangat tinggi... membuat yang namanya penyakit influenza, radang tenggorokan dan kawan-kawannya begitu makmur dan bahagia berlompatan dari satu orang ke orang lain... menyebar sepanjang tahun.... huhuhuhu...</div><div><br /></div><div>Dan setelah sedikit was-was, karena melihat beberapa teman sekelas Qika dan Shafa minggu lalu terkena radang tenggorokan, maka dengan pasrah, Qika dan Shafa pun akhirnya terkena juga penyakit ini.</div><div>Tapi ada perbedaan antara gejala yang Shafa alami dengan Qika.</div><div>Pada Qika, mulanya, badannya mengalami demam ringan, sekitar 38.2 der Celcius, tidak ada batuk, ada sedikit pilek, nafsu makannya agak turun, dan kerap mengeluh sakit tenggorokan.</div><div>Sementara pada Shafa, demamnya lebih ringan lagi, masih 37.8 - 38.0 der Celcius, tapi batuknya agak kuat, pileknyapun berat.</div><div><br /></div><div>Hmmm... setelah dipantau dua hari, dengan hanya memberikan panadol tapi ternyata tidak ada perbaikan, akhirnya terpaksa boyongan ke Dokter...</div><div><br /></div><div>Dengan bersedih hati, pulang dari dokter, Qika harus menenteng 4 botol obat... obat pilek, obat batuk (Durotuss), obat demam (Panadol) serta antibiotik (Augmentin).</div><div>Sementara Shafa hanya membawa oleh-oleh obat batuk (Rhinatiol Prometazine), obat asma (Ventolin) dan obat pilek.</div><div>Kenapa obatnya berbeda? tentu saja ibu-ibu yang ikut Milis BA atau Milis Sehat sudah tahu jawabannya.... *tepuk tangannn...... ibu-ibuuu...*</div><div><br /></div><div>Untuk yang ingin tau catatan ilmiah tentang penyakit ini, bisa dilihat di Link ini:</div><div><br /></div><div>http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?id=&iddtl=56&idktg=15&idobat=&UID=2008052019403160.52.17.49</div><div><br /></div><div>semoga bisa bermanfaat buat semuanya...</div><div><br /></div><div><span class="Apple-style-span" style=" ;font-family:Verdana;font-size:11px;"><table width="100%" cellspacing="0" cellpadding="3"><tbody><tr><td bg="" valign="top" style=" color: rgb(0, 0, 0); font-family:Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:11px;color:ffffff;"><p class="v11px" style=" padding-top: 0px; padding-right: 5px; padding-bottom: 0px; padding-left: 5px; font-size:11px;"><span style="font-family:Georgia, serif;color:#006699;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size:x-large;">Faringitis (Radang Tenggorokan)</span></b></span></p></td></tr></tbody></table><table width="100%" cellspacing="0" cellpadding="3"><tbody><tr><td bg="" valign="top" style=" color: rgb(0, 0, 0); font-family:Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:11px;color:ffffff;"><b><a name="DEFINISI"><span class="pn-title" style=" font-weight: bold; color: rgb(204, 153, 0); text-decoration: none; background-color: transparent; border-top-width: 1px; border-right-width: 1px; border-bottom-width: 1px; border-left-width: 1px; border-top-style: solid; border-right-style: solid; border-bottom-style: solid; border-left-style: solid; border-top-color: rgb(237, 221, 153); border-right-color: rgb(237, 221, 153); border-bottom-color: rgb(237, 221, 153); border-left-color: rgb(237, 221, 153); padding-top: 1px; padding-right: 2px; padding-bottom: 1px; padding-left: 2px; font-family:Verdana, Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:10px;">DEFINISI</span></a></b></td></tr></tbody></table><table width="100%" cellspacing="0" cellpadding="3"><tbody><tr><td bg="" valign="top" style=" color: rgb(0, 0, 0); font-family:Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:11px;color:ffffff;"><p class="v11px" style="font-size: 11px; padding-top: 0px; padding-right: 5px; padding-bottom: 0px; padding-left: 5px; ">Faringitis adalah suatu peradangan pada tenggorokan (<i>faring</i>). <br /><br /></p></td></tr></tbody></table><table width="100%" cellspacing="0" cellpadding="3"><tbody><tr><td bg="" valign="top" style=" color: rgb(0, 0, 0); font-family:Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:11px;color:ffffff;"><b><a name="PENYEBAB"><span class="pn-title" style=" font-weight: bold; color: rgb(204, 153, 0); text-decoration: none; background-color: transparent; border-top-width: 1px; border-right-width: 1px; border-bottom-width: 1px; border-left-width: 1px; border-top-style: solid; border-right-style: solid; border-bottom-style: solid; border-left-style: solid; border-top-color: rgb(237, 221, 153); border-right-color: rgb(237, 221, 153); border-bottom-color: rgb(237, 221, 153); border-left-color: rgb(237, 221, 153); padding-top: 1px; padding-right: 2px; padding-bottom: 1px; padding-left: 2px; font-family:Verdana, Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:10px;">PENYEBAB</span></a></b></td></tr></tbody></table><table width="100%" cellspacing="0" cellpadding="3"><tbody><tr><td bg="" valign="top" style=" color: rgb(0, 0, 0); font-family:Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:11px;color:ffffff;"><p class="v11px" style="font-size: 11px; padding-top: 0px; padding-right: 5px; padding-bottom: 0px; padding-left: 5px; ">Faringitis bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri. <br />Kebanyakan disebabkan oleh virus, termasuk virus penyebab <i>common cold</i>, flu, adenovirus, <i>mononukleosis</i> atau <i>HIV</i>. <br /><br />Bakteri yang menyebabkan faringitis adalah streptokokus grup A, korinebakterium, arkanobakterium, <i>Neisseria gonorrhoeae</i> atau <i>Chlamydia pneumoniae</i>. <br /><br /></p></td></tr></tbody></table><table width="100%" cellspacing="0" cellpadding="3"><tbody><tr><td bg="" valign="top" style=" color: rgb(0, 0, 0); font-family:Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:11px;color:ffffff;"><b><a name="GEJALA"><span class="pn-title" style=" font-weight: bold; color: rgb(204, 153, 0); text-decoration: none; background-color: transparent; border-top-width: 1px; border-right-width: 1px; border-bottom-width: 1px; border-left-width: 1px; border-top-style: solid; border-right-style: solid; border-bottom-style: solid; border-left-style: solid; border-top-color: rgb(237, 221, 153); border-right-color: rgb(237, 221, 153); border-bottom-color: rgb(237, 221, 153); border-left-color: rgb(237, 221, 153); padding-top: 1px; padding-right: 2px; padding-bottom: 1px; padding-left: 2px; font-family:Verdana, Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:10px;">GEJALA</span></a></b></td></tr></tbody></table><table width="100%" cellspacing="0" cellpadding="3"><tbody><tr><td bg="" valign="top" style=" color: rgb(0, 0, 0); font-family:Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:11px;color:ffffff;"><p class="v11px" style="font-size: 11px; padding-top: 0px; padding-right: 5px; padding-bottom: 0px; padding-left: 5px; ">Baik pada infeksi virus maupun bakteri, gejalanya sama yaitu nyeri tenggorokan dan nyeri menelan. <br />Selaput lendir yang melapisi faring mengalami peradangan berat atau ringan dan tertutup oleh selaput yang berwarna keputihan atau mengeluarkan nanah. <br /><br />Gejala lainnya adalah: <br />- demam <br />- pembesaran kelenjar getah bening di leher <br />- peningkatan jumlah sel darah putih. <br />Gejala tersebut bisa ditemukan pada infeksi karena virus maupun bakteri, tetapi lebih merupakan gejala khas untuk infeksi karena bakteri. <br /><br /><b>2 jenis faringitis</b> <br /><br /></p><table width="90%" border="1" cellspacing="0" cellpadding="5" bordercolor="#009966"><tbody><tr bgcolor="#99CCCC"><td style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(0, 0, 0); ">Faringitis Virus</td><td style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(0, 0, 0); ">Faringitis Bakteri</td></tr><tr><td style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(0, 0, 0); ">Biasanya tidak ditemukan nanah di tenggorokan</td><td style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(0, 0, 0); ">Sering ditemukan nanah di tenggorokan</td></tr><tr><td style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(0, 0, 0); ">Demam ringan atau tanpa demam</td><td style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(0, 0, 0); ">Demam ringan sampai sedang</td></tr><tr><td style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(0, 0, 0); ">Jumlah sel darah putih normal atau agak meningkat</td><td style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(0, 0, 0); ">Jumlah sel darah putih meningkat ringan sampai sedang</td></tr><tr><td style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(0, 0, 0); ">Kelenjar getah bening normal atau sedikit membesar</td><td style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(0, 0, 0); ">Pembengkakan ringan sampai sedang pada kelenjar getah bening</td></tr><tr><td style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(0, 0, 0); ">Tes apus tenggorokan memberikan hasil negatif</td><td style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(0, 0, 0); ">Tes apus tenggorokan memberikan hasil positif untuk <i>strep throat</i></td></tr><tr><td style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(0, 0, 0); ">Pada biakan di laboratorium tidak tumbuh bakteri</td><td style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(0, 0, 0); ">Bakteri tumbuh pada biakan di laboratorium</td></tr></tbody></table><br /><p></p></td></tr></tbody></table><table width="100%" cellspacing="0" cellpadding="3"><tbody><tr><td bg="" valign="top" style=" color: rgb(0, 0, 0); font-family:Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:11px;color:ffffff;"><b><a name="DIAGNOSA"><span class="pn-title" style=" font-weight: bold; color: rgb(204, 153, 0); text-decoration: none; background-color: transparent; border-top-width: 1px; border-right-width: 1px; border-bottom-width: 1px; border-left-width: 1px; border-top-style: solid; border-right-style: solid; border-bottom-style: solid; border-left-style: solid; border-top-color: rgb(237, 221, 153); border-right-color: rgb(237, 221, 153); border-bottom-color: rgb(237, 221, 153); border-left-color: rgb(237, 221, 153); padding-top: 1px; padding-right: 2px; padding-bottom: 1px; padding-left: 2px; font-family:Verdana, Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:10px;">DIAGNOSA</span></a></b></td></tr></tbody></table><table width="100%" cellspacing="0" cellpadding="3"><tbody><tr><td bgcolor="ffffff" valign="top" face="Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif" size="11px" style=" color: rgb(0, 0, 0); "><p class="v11px" style="font-size: 11px; padding-top: 0px; padding-right: 5px; padding-bottom: 0px; padding-left: 5px; ">Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. <br /><br />Jika diduga suatu <i>strep throat</i>, bisa dilakukan pemeriksaan terhadap apus tenggorokan. <br /><br /></p></td></tr></tbody></table><table width="100%" cellspacing="0" cellpadding="3"><tbody><tr><td bg="" valign="top" face="Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif" size="11px" color="ffffff" style=" color: rgb(0, 0, 0); "><b><a name="PENGOBATAN"><span class="pn-title" style=" font-weight: bold; color: rgb(204, 153, 0); text-decoration: none; background-color: transparent; border-top-width: 1px; border-right-width: 1px; border-bottom-width: 1px; border-left-width: 1px; border-top-style: solid; border-right-style: solid; border-bottom-style: solid; border-left-style: solid; border-top-color: rgb(237, 221, 153); border-right-color: rgb(237, 221, 153); border-bottom-color: rgb(237, 221, 153); border-left-color: rgb(237, 221, 153); padding-top: 1px; padding-right: 2px; padding-bottom: 1px; padding-left: 2px; font-family:Verdana, Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:10px;">PENGOBATAN</span></a></b></td></tr></tbody></table><table width="100%" cellspacing="0" cellpadding="3"><tbody><tr><td bgcolor="ffffff" valign="top" style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(0, 0, 0); "><p class="v11px" style="font-size: 11px; padding-top: 0px; padding-right: 5px; padding-bottom: 0px; padding-left: 5px; ">Untuk mengurangi nyeri tenggorokan diberikan obat pereda nyeri (<i>analgetik</i>), obat hisap atau berkumur dengan larutan garam hangat. <br />Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak dan remaja yang berusia dibawah 18 tahun karena bisa menyebabkan <i>sindroma Reye</i>. <br /><br />Jika diduga penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik. <br />Untuk mengatasi infeksi dan mencegah komplikasi (misalnya <i>demam rematik</i>), jika penyebabnya streptokokus, diberikan tablet penicillin. Jika penderita memiliki alergi terhadap penicillin bisa diganti dengan erythromycin atau antibiotik lainnya. </p></td></tr></tbody></table></span></div><div class="blogger-post-footer">Warna warni kehidupan</div>Viviani Suharhttp://www.blogger.com/profile/08919923514862633685noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7084472384921953879.post-44964583500615876682008-04-27T15:52:00.007+08:002008-04-27T16:15:38.377+08:00Tolong Jangan BersedihTolong jangan bersedih...<div>Karena aku tak kan sanggup</div><div>Membayangkan mendung</div><div>Menggelanyut di wajahmu...</div><div><br /></div><div>Tolong jangan katakan...</div><div>Kalau engkau kecewa...</div><div>Karena aku tak kan sanggup..</div><div>Membayangkan rasa itu...</div><div>Terlukis di wajahmu..</div><div><br /></div><div>Bagiku kaulah keceriaan..</div><div>Bagiku kau adalah tempat tawa dan senyuman...</div><div>Hanya dengan mengingatmu...</div><div>Telah mampu membuatku bahagia...</div><div><br /></div><div>Meski kau entah di mana...<br /></div><div>Berjarak waktu antara kita...</div><div>Tapi dengan hanya mengingatmu cukup membuatku...</div><div>Mampu tersenyum... tertawa...</div><div><br /></div><div>Tapi kenapa...</div><div>Kau katakan engkau berduka...?</div><div>Kau kehilanganku...???</div><div><br /></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);">Tidak!</span></span></span></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);">Tidak pernah...</span></span></span></span></div><div><br /></div><div>Aku tetap seperti diriku yang dulu...</div><div>Sahabat masa kecilmu...</div><div><br /></div><div>Percayalah...</div><div>Tak setitikpun aku berubah...</div><div>Jiwaku...</div><div>Hatiku....</div><div><br /></div><div>Waktu memang terus berjalan...</div><div>Dan senantiasa meninggalkan jejaknya...</div><div>Yang tak mungkin kupungkiri...</div><div><br /></div><div>Sahabatku...</div><div>Tolong jangan bersedih...<div>Karena aku tak kan sanggup</div><div>Membayangkan mendung</div><div>Menggelanyut di wajahmu...</div><div><br /></div><div>Biarkan aku tetap mengingatmu...</div><div>Sebagai lambang kebahagiaan..</div><div>Sebagai tempat keceriaan...</div><div><br /></div><div>Percayalah... aku bukan berubah...</div><div>Hanya sang waktu memang tengah meninggalkan jejak...</div><div>Yang tak mampu kuhindari...</div><div><br /></div><div>Tersenyumlah... sahabatku...</div><div>Aku selalu merindukanmu...</div><div><br /></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size:x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(102, 51, 102);">For my dearest PD</span></span></span></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size:x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(102, 51, 102);">I miss you, always.</span></span></span></span></div></div><div class="blogger-post-footer">Warna warni kehidupan</div>Viviani Suharhttp://www.blogger.com/profile/08919923514862633685noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7084472384921953879.post-54996889362399687012008-04-01T17:11:00.002+08:002008-04-01T20:15:34.943+08:00Kok Nggak kompak????Hari ini entah kenapa terjadi ketidak kompakan antara hasrat hati dan kondisi tubuh...<br />Banyak rencana yang sudah dibuat sejak kemarin, sepertinya terpaksa ditunda...<br />Kepala kok rasanya berat, yaaaa... sedikit berputar, lagi...<br /><br />Sepertinya udara Miri yang sedang super duper panas cukup menyumbang ketidaknyamanan kondisi saya hari ini...<br /><br />Hmmm.... <br />Sebetulnya saya sudah berencana mau buat buku perpisahan (<span style="font-style:italic;">Leaving Book</span>) untuk Mahek, kawan sekelas Shafa yang mau pindah ke Prancis minggu depan.<br /><br />Kebetulan, saya memang kebagian jadi sukarelawan tukang buat buku beginian di kelas Shafa, berhubung sekolah Shafa yang terdiri dari anak-anak yang ortunya mobile banget, alias sering berpindah-pindah, jadi nyaris tiap bulan atau minimal dalam dua bulan, selalu saja ada anak yang datang dan pergi... maka diperlukan seorang ibu yang rela rutin membuat buku perpisahan seperti ini... <br /><br /><span style="font-weight:bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">"Leaving Book"</span><span style="font-style:italic;"></span></span> ini ceritanya buat kenang-kenangan sang anak, agar dia selalu teringat, kalau dia pernah berada di kelas ini, bersama teman-temannya... Sebenarnya tugas ini mudah aja, sih... dan sangat mengasyikkan, karena saya memang hoby banget bikin yang beginian... <br /><br />Apalagi, ini sudah proyek yang ke 5 buat saya, jadi sudah banyak contoh dari file-file sebelumnya, tinggal ditambah-tambah atau diedit-edit sesuai kebutuhan... <br /><br />Seperti foto-foto yang tentunya sudah berubah (karena tiap ada yang pindah atau datang, maka anggota kelas otomatis juga sudah berubah), lalu saya juga perlu mengumpulkan dan menyusun <span style="font-style:italic;">'Leaving Pages'</span> alias lembar perpisahan dari tiap anak serta sang wali kelas, buat kenang-kenangan si anak yang mau pergi... hmmm...<br /><br />Buatin puisi sedikit, tambahin dekorasi dllsb...<br />Banyak ide sudah berkecamuk di kepala...<br />Saya memang selalu ingin membuat setiap buku menjadi kenangan yang tidak terlupakan buat anak yang menerimanya...<br /><br />Apalagi Mahek adalah sahabat Shafa dan ibunya Mahek adalah Ruby, yang juga sahabat saya...<br />Komplit deh... sudah kebayang mau bikin seperti apa... <br />Tapiii... ini kepala kenapa nggak kompak????? Kok malah jadi lieur gini yaaa.... huhuhuhu...<br /><br />Duuuh... apa mendingan tidur dulu kali yaaa.... ????? dengan asumsi ketika bangun nanti udah lebih segeran...<br /><br /><br />Hmmmm.... gak tau deeeeh...<div class="blogger-post-footer">Warna warni kehidupan</div>Viviani Suharhttp://www.blogger.com/profile/08919923514862633685noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7084472384921953879.post-52186657194987289022008-01-21T13:02:00.002+08:002008-03-24T17:27:32.879+08:00ASMA... dan Artikel penting mengenainya...<span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51); line-height: 20px; font-family:Arial;font-size:12px;"><p>Sudah tiga hari ini, asmanya Shafa kambuh lagi... <img src="http://images.multiply.com/common/smiles/sad.png" /><br />Padahal kalau dilihat dari Medic Recordnya, sejak bulan Agustus tahun lalu (2007) asmanya cuma kambuh 1 kali yaitu bulan November (pas bapak kena cacar air).</p><p>Duh... sedih deh... apalagi denger suara batuknya yang nggak berhenti-berhenti...<br />Ditambah whizzing-nya yang bikin dia susah tidur...<img src="http://images.multiply.com/common/smiles/cry.png" /></p><p>Hari Minggu kemarin, sudah ke Dokter Cheah (Peaditriciannya Shafa di sini), obatnya seperti biasa, cuma actifed untuk flunya, prednisolon untuk asmanya (cuma buat 3 hari), dan <strong><em>seretide</em></strong>buat dipump lewat <strong><em>inhaler aerochamber</em></strong>, sama ampul <strong><em>combivent</em></strong> buat nebulizer di rumah 3 kali sehari. Gak ada antibiotik, karena memang nggak perlu, asma kan cuma alergi, kebetulan kalo dirunut penyebabnya, ternyata sepele banget... <img src="http://images.multiply.com/common/smiles/confused.png" /><br /></p><p>Hari Jum'at kemarin... Waktu di kelas, Shafa pindah duduk ke bangku yang posisinya tepat kena semburan AC secara langsung... yah... berhubung dia alergi dingin (yang disembur AC, yang kemungkinan besar mengandung partikel-partikel debu), pulangnya batuk-batuk, eh... malamnya langsung 'ngik-ngik' alias whizzing, alias asmanya kambuh.<img src="http://images.multiply.com/common/smiles/angry.png" /></p><p>Hmmmh.... sediiiih... deh kalo udah begini...<br />Kasihan dan gak tega aja lihat dia mesti batuk-batuk gak berhenti-berhenti ditambah sesak nafas, lagi...<br />Mau deh rasanya menggantikan penderitaannya... tapi ya... nggak mungkin...</p><p>Yah... ibu cuma bisa berdoa, semoga cepat sembuh ya sayang...<br />Jangan patah semangat, ya....<img src="http://images.multiply.com/common/smiles/star.png" /></p><p><br />---------------------------------</p><p>Ceritanya, sambil sedih-sedih, sempet juga goggling...<br />Biarpun sudah hapal cangkem tentang teori penyakit asma (berhubung, sejak umur 3 bulan, Shafa sudah kena asma), tapi seneng aja dapet link ini...</p><p><a href="http://www.medicastore.com/asma/tanya_jawab_asma.htm" style="text-decoration: none; color: rgb(227, 155, 58); ">http://www.medicastore.com/asma/tanya_jawab_asma.htm</a></p><p>Sekalian di copy paste artikelnya, semoga ada manfaat buat yang belum tau, yaaa....</p><p> </p><p><br /><span style="font-size:180%;color:#cc6600;"><strong>Tanya Jawab dengan Ahli Penyakit Asma</strong></span></p><p>Prof. DR. Dr. Heru Sundaru, Sp.PD, KAI merupakan ahlinya di bidang penyakit asma. Hal ini dibuktikan dengan disertasinya yang berkaitan dengan asma di Indonesia dan pidatonya mengenai kontrol asma pada upacara pengukuhannya sebagai Guru Besar Tetap dalam bidang Ilmu Penyakit Dalam pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada bulan Januari 2007 lalu.</p><p>Di sela-sela kesibukannya sebelum menguji seorang dokter, Prof. Heru mau meluangkan waktunya untuk wawancara dengan medicastore.com di kantornya di Divisi Alergi dan Imunologi Klinik</p><p>FKUI/RSCM. Prof Heru bahkan memberikan bukunya yang berjudul <strong><em><span><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 102);">“Asma, Apa dan Bagaimana Pengobatannya?”</span></span></em></strong></p><p><strong><span style="font-size:100%;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 102);">BAGAIMANA TERJADINYA ASMA?</span></span></strong></p><p>ASMA terjadi kalau ada faktor keturunan dan lingkungan. Keturunan disebabkan gen dan gen penyakit asma itu jumlahnya ratusan, sehingga gen penyebab asma sampai sekarang belum diketahui dengan pasti. Penyakit asma bukan karena satu faktor tapi banyak faktor yang diatur oleh gen.</p><p><strong><span style="font-size:100%;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 102);">APAKAH ASMA PENYAKIT YANG MENULAR?</span></span></strong></p><p>Karena dalam keluarga dijumpai lebih dari seorang yang menderita asma, penyakit ini sering disangka penyakit menular. Asma bukan penyakit menular tapi penyakit keturunan. Tidak heran jika ibunya asma anaknya asma.</p><p>Namun, untuk mengetahui apakah asma yang diderita merupakan faktor keturunan itu sulit.</p><p>Biasanya ketahuan faktor keturunan dari wawancara dengan penderita yaitu sebanyak 31%. Tapi ingat bahwa asma tidak akan terjadi jika faktor lingkungannya tidak mendukung.</p><p>Penderita asma, belum tentu anaknya juga terkena asma. Jika anaknya dititipkan kepada orang lain yang lingkungannya berbeda, maka anaknya bisa tidak kena asma karena lingkungan dari kecil berpengaruh.</p><p>Di Indonesia jarang yang asma, anak-anak di Indonesia lebih sedikit yang asma dibandingkan di Australia, karena Australia (Inggris & Irlandia) paling tinggi di dunia karena pertama disebabkan oleh keturunan, yang kedua lingkungannya.</p><p><strong><span style="font-size:100%;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 102);">APAKAH YANG MENYEBABKAN TERJADINYA ASMA?</span></span></strong></p><p>Asma banyak terjadi justru pada lingkungan yang bersih, ini yang disebut dengan hygiene theory. Sistem imunitas tidak terangsang karena tidak ada bakteri, jarang mendapat stimulasi, pemberian antibiotik, sangat bersih.</p><p>Sistem imunitas dibagi 2 yaitu TH1 dan TH2, dimana TH2 berkaitan dengan asma, dalam kehidupan sehari-hari bekerja seimbang. Ketika kena bakteri pada saat bayi sampai kurang 1 tahun seperti</p><p>TBC, infeksi lain, kotor maka TH1 lebih dirangsang. Sebaliknya, TH2 yang tinggi cenderung menjadi alergi dan asma.</p><p>Orang yang hidup di peternakan, sejak bayi sudah terekspose kotoran sapi dll, sehingga lebih kuat terhadap alergi meskipun rentan terhadap infeksi. Di Indonesia banyak yang penderita TBC, tapi jumlah penderita asma lebih kecil. Makin higienis, pendapatan bagus, penggunaan karpet, maka lebih banyak yang kena asma.</p><p>Kasus asma pada anak di Indonesia sedikit lebih tinggi dibandingkan pada dewasa. Kemudian akan hilang sebagian, dan akan muncul lagi setelah dewasa karena perjalanan alamiah.</p><p><strong><span style="font-size:100%;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 102);">BENARKAH ANTIBIOTIK MENCETUSKAN ASMA?</span></span></strong></p><p>Dulu antibiotik disebut mencetuskan asma tapi akhir-akhir ini dibantah, justu karena asma diberi antibiotik (misal pada kasus influenza di Indonesia) seolah-olah menimbulkan asma, memicu asma.</p><p><span style="font-size:100%;"><strong><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 102);">BAGAIMANA MENGETAHU ALERGEN PENYEBAB ALERGI?</span></strong></span></p><p>Untuk mengetahui alergen penyebab alergi dapat dilakukan tes alergi. Tes alergi ini dilakukan oleh dokter,dengan tujuan untuk mengetahui apakah penderita sensitif terhadap alergen tertentu. Jika hasilnya positif, perlu ditanyakan kepada orangnya apakah benar sensitif terhadap alergen tersebut. Tes alergi ini tidak menyakitkan dan biayanya sekitar Rp 350.000,-</p><p><strong><span style="font-size:100%;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 102);">BAGAIMANA CARA MENANGANI SERANGAN ASMA?</span></span></strong></p><p>Pertama kenali serangan asma dahulu, bagaimana serangannya? Apakah tiba-tiba dada terasa sesak, mengi, batuk, biasanya ringan kemudian menjadi berat, inilah yang disebut dengan serangan asma.</p><p>Pengobatan berbeda tergantung beratnya, biasanya obat semprot lebih cepat. Obat golongan Beta-2 Agonis dan steroid lebih kuat. Sebaiknya gunakan obat semprot karena lebih aman. Obat yang diminum biasanya untuk pemeliharaan jangka panjang.</p><p>Untuk asma ringan cukup gunakan obat semprot golongan fentolin, bricasma, berotec (Beta-2 Agonis) kalau perlu, sedangkan asma persisten ringan harus minum obat bertahun-tahun setiap hari, meskipun tidak ada serangan seperti orang darah tinggi/diabetes (untuk maintenance) karena penyebabnya tidak ketahui.</p><p><span style="font-size:100%;"><strong><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 102);">ASMA, BISA SEMBUH ATAU PROBLEM SEUMUR HIDUP?</span></strong></span></p><p>Asma tidak bisa sembuh, gejalanya saja yang bisa hilang dengan obat-obatan. Asma yang terkontrol bebas gejala, sehingga penderita bisa bebas beraktivitas seperti berenang, bekerja dan lain-lain.</p><p><strong><span style="font-size:100%;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 102);">ADAKAH KIAT-KIAT UNTUK MENGONTROL PENYAKIT ASMA?</span></span></strong></p><p><strong><span style="color:#cc6600;">Kiat untuk mengontrol asma dimana asma bukannya sembuh tapi terkontrol yaitu:</span></strong></p><p><strong>1. Kenali asma anda</strong> (jenis yang mana, ringan, dll)</p><p><br /><strong>2. Kenali pencetusnya</strong>, jika emosi maka atasi emosi, jika virus influenza maka perlu divaksinasi, jika obat maka hindari obat tersebut, jika makanan maka hindari makanan tersebut, jika debu rumah maka hindari debu rumah.</p><p><br /><strong>3. Kenali obat-obatan yang dipakai secara benar</strong>. Pakai obat yang disuruh dokter secara benar.Pastikan obat benar dan dosis benar.</p><p><br /><strong>4. Kontrol ke dokter</strong> jangan hanya lagi sesak, seperti servis mobil jangan tunggu rusak baru ke bengkel, lakukan perawatan terhadap badan sendiri.</p><p><br /><strong>5. Siapkan obat emergency untuk serangan di tengah malam</strong>.</p></span><div class="blogger-post-footer">Warna warni kehidupan</div>Viviani Suharhttp://www.blogger.com/profile/08919923514862633685noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7084472384921953879.post-63630083810360109512008-01-15T12:42:00.004+08:002008-03-25T13:35:10.353+08:00Kisah dari Negeri Jiran (1)Hampir dua tahun tinggal di negeri jiran, apalagi dalam kondisi perang dingin tidak resmi antar kedua negara, sejujurnya kadang menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi saya.<br /><br />Apalagi, saya tinggal di sebuah kota kecil yang bukan tujuan wisata, yang otomatis relatif jarang menerima kedatangan wisatawan, membuat penduduk lokal relatif jarang berinteraksi dengan orang luar. Jangan ditanya soal keramah-tamahan, yang namanya sopan santunpun sangat sulit ditemukan di sini.<br /><br />Beberapa kali, di awal-awal kedatangan saya di sini, sampai merinding-rinding rasanya ketika berbicara dengan penduduk lokal (yang kurang terpelajar, tentunya). Bayangkan, ketika saya datang ke sebuah supermarket (yang kebetulan lokasinya paling dekat dengan rumah), sang pelayan supermarket menjawab pertanyaan saya tentang letak suatu barang dengan menunjuk menggunakan<span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);"> </span><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);">'</span></span></span></span></span><span style="font-weight:bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);">KAKI'!</span></span></span><br />Merinding saya menahan tersinggung, tapi saya sadar, saya berada di negeri asing, biar bentuk wajah kita nggak jauh beda, adat istiadat belum tentu sama.<br />Bukankah ada pepatah<span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(153, 153, 153);"> </span><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);">'</span></span></span><span style="font-weight:bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);">Lain Lubuk Lain Ikannya'</span></span> </span>:-)<br /><br />Semakin hari, awalnya saya semakin terkaget-kaget.<br />Maklum bahasa lokal yang mirip tapi beda dengan bahasa ibu saya (alias Indonesia) seringkali membuat beberapa kesalahpahaman. Sebagai contoh, dalam bahasa Indonesia, kata 'kamu' meskipun semua semua orang paham artinya, tapi relatif jarang digunakan kepada orang yang kita hargai.<br /><br />Bayangkan bagaimana kagetnya anda, ketika seorang kasir supermarket yang lebih muda dari anda tiba-tiba memanggil<br /><span style="font-weight:bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);">"Hai kamu! kamu! iya, kamu! bayar di sini saja!"</span></span></span><span style="font-style:italic;"></span></span><br />Maaaakkk....! gondokknya!!!!<br /><br />Selama ini, dalam bahasa Indonesia, setidaknya wanita seusia saya akan disapa secara sopan dengan sebutan 'Bu' atau 'mbak'...<br />Tapi di sini, ternyata tidak berlaku ucapan-ucapan penghormatan seperti itu...<br />Saya harus pasrah menerima kenyataan dipanggil kamu oleh supir taksi, tukang jualan buah, tukang jualan ikan... yah... lagi lagi... Lain Lubuk Lain Ikannya, Lain Padang Lain Belalang!<br /><br />Satu lagi yang paling mengganggu (dan yang satu ini memang tidak termaafkan), adalah kalau saya disapa dengan pertanyaan:<br /><span style="font-weight:bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);">"Kamu Indon, kah???"</span></span></span><span style="font-style:italic;"></span></span> biasanya yang bertanya sekaligus memasang mimik mendelik merendahkan.<br /><br />Biasanya saya akan jawab dengan ketus, <span style="font-weight:bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);">"Bukan, saya bukan Indon! Saya orang INDONESIA."</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(153, 153, 153);"><span style="font-style:italic;"></span></span></span><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(153, 153, 153);"> </span>dengan penekanan intonasi di ujung kata NESIA. <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);">"Indon itu tidak ada! Saya tidak tau apa itu Indon!"</span></span></span></span><br /><br />Jangan ditanya berapa ratus kali dalam kurun waktu ini 2 tahun ini saya disapa dengan pertanyaan itu. Tapi setelah saya analisa, para pemberi pertanyaan itu rata-rata adalah tukang jualan di pasar, tukang potong rumput, pelayan kedai nasi lemak, dll. Hmmm... dapat saya benang merahnya...<br />Mereka memang bukan orang-orang terpelajar! maklumlah pemahamannya agak cekak sedikit... buat apa dilawan, bikin capek hati sendiri.<br /><br />Beruntung suami saya, juga kedua anak saya, yang tidak perlu mendapat pertanyaan konyol seperti itu, karena suami dan anak saya bersosialisasi di lingkungan kantor dan sekolah yang otomatis well educated, jadi orang-orangnya jelas tau, apa itu INDONESIA.<br /><br />Tidak seperti saya, seorang ibu rumah tangga, yang pergaulannya mau-nggak mau, nggak akan jauh-jauh dari pasar, supermarket, tukang sayur, tukang buah tukang ayam, tukang ikan... hehehehe....<br />Awal-awal saya nggak habis pikir, ada apa sih dengan kata <span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;">'Indon'</span> kenapa mereka mesti mengucapkannya dengan intonasi menghina dan mimik merendahkan???<br />Oho... dalam waktu beberapa saat, saya dapatkan jawabannya...<br />Indon ternyata identik dengan "TKI" alias pekerja Indonesia.<br />Apa salahnya dengan pekerja Indonesia?<br />Ternyata sebagian mereka (orang-orang tidak terpelajar di sini) seolah memiliki trauma akan keberadaan TKI, karena dulu (entah sekarang) banyak yang masuk secara ilegal. Dan TKI Indonesia, memang sejujurnya rela dibayar lebih murah dan berkenan ditempatkan di sektor apapun, sehingga golongan pekerja lokal yang menuntut bayaran lebih tinggi merasa tersisihkan...<br />Oooo... itu, toh pointnya! Ngobrol dong ah...!!! :-D<br /><br />Sayangnya gara-gara itu, mereka menganggap semua orang Indonesia adalah TKI. Kebetulan, keluarga saya, termasuk 2 keluarga lainnya, bisa dibilang pioneer profesional expat dari Indonesia yang ditempatkan di sini. Jadi mereka kira kami adalah TKI, yang bisa jadi ilegal juga... hahahaha.... yaaahh.... nasib yah nasiiib... inilah bangsaku di mata mereka...<br /><br />Gak jarang lhooo... saya ditanya...<br /><span style="font-weight:bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);">"Kamu Indon, lewat Ejen</span></span></span> </span><span style="">(=agen-red)</span><span style="font-weight:bold;"> <span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);">mana? kerja ape sini? kedai kah atau kerja rumah? kamu ada paspor ke?"</span></span></span><span style="font-style:italic;"></span></span><br /><br />Wadooow.... maaaakk.... segitunya....<br /><br />Tapi yah.... lama-lama semua menjadi biasa...<br />Apalagi, pelan-pelan saya tau, selahnya.<br />Ada kata kunci sakti yang saya temukan, untuk membuat para relasi saya (maksudnya para pasar-er, supermarketer n tukang-tukanger) itu berbalik menjadi manis kepada saya!<br />Apa kata kuncinya???<br /><br />Tak lain dan tak bukan adalah... <span style="font-weight:bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;">"JAKARTA!!!"</span><span style="font-style:italic;"></span></span> Lhooo... kok Jakarta, sih???<br />Iya, karena Jakarta bagi mereka tidak identik dengan TKI, melainkan identik dengan pemain sinetron!!! yang kaya, cantik-cantik ganteng-ganteng, keren dan glamour!! hahaha...<br /><br />Jadi begitu saya bilang saya dari Jakarta, mereka langsung bersikap manis... dan ujung-ujungnya saya dititipi pesan...<br /><span style="font-weight:bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);">"Bila kamu nak balek Jakarta? Boleh titip salam buat Agnes Monica?"</span></span></span><span style="font-style:italic;"></span></span><br />atau pernah juga..<br /><span style="font-weight:bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);">"Kamu benar-benar orang Jakarta?? Oh... pantas tadi saya dengar kamu cakap macam Malin Kundang!"</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);"><span style="font-style:italic;"></span></span></span><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);"> </span>*sambil menatap kagum* <span style="font-weight:bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);">"Kamu benar-benar Malin Kundang!!!"</span></span></span><br /><span style="font-style:italic;"></span></span><br />Buset daaah... Malin Kundang! emangnya gue anak durhaka!!!??? hahaha ternyata, saudara-saudara, cakap macam Malin Kundang itu maksudnya ngomong pake kata 'ELU - GUE' kayak orang-orang di sinetron... hehehe kebetulan ybs baru mencuri dengar obrolan saya di telepon dengan seorang teman... yang memang menggunakan istilah istilah gaul Jakarta yang populer di sinetron itu.<br /><br />Hahahahaha.... *gubraaakkk...*<br /><br />Yang paling sering, malah saya dituduh...<br />Penuduh : <span style=""><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);">"Kamu orang Jakarta? eng... Kamu yang suka main sinetron itu ya... ngg...."</span></span></span></span><span style="font-style:italic;"></span></span> *sambil tersenyum senyum kagum*<br />Saya : <span style="font-weight:bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);">"Ha??? Sinetron? Sinetron apaan??? Siapa?"</span></span></span><span style="font-style:italic;"></span></span> *bengong abis*<br />Penuduh : <span style="font-weight:bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);">"Ituuu... sinetron... 'DIA'... kamu Lulu Tobing, kan???"</span></span></span><span style="font-style:italic;"></span></span><br /><br />Bwahahahahahaha....<br /><br />Suami saya dooong langsung ganti nyengir mengejek... <span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51);">"Deu... Lulu Tobing nih yeee...."</span></span></span></span><br />Wakakak... sirik kali ya dia... hahaha...<br /><br /><br />Moral of the story : Saya orang Jakarta, bang... bukan Indon...<div class="blogger-post-footer">Warna warni kehidupan</div>Viviani Suharhttp://www.blogger.com/profile/08919923514862633685noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7084472384921953879.post-78809482609832801002007-07-23T13:05:00.001+08:002008-03-12T13:10:12.442+08:00Gimana Rasanya Kalau Kita Terpaksa Menghentikan Hobby????Haaa... judulnya panjang amat yeee...??????????<br /><br />Soalnya memang bingung, mencari judul yang bisa menggambarkan rintihan hatiku saat ini... *bukan hiperbola*<br /><br />Coba bayangkan, misalkan anda yang punya hobi menyanyi, tiba-tiba karena satu dan lain hal, anda tidak bisa menyanyi... hmmm.. gimana rasanya? atau, anda yang hobby berolah raga, tiba-tiba harus berhenti melakukan rutinitas olahraga yang digemari tersebut. Atau yang lebih mudah lagi, anda yang udah jadi MP addict, yang sehari nggak buka MP rasanya keilangan, trus beneran nggak bisa lagi buka-buka MP, gimana rasanya?? Pasti dong ada rasa kehilangan, atau mungkin sedikit tersiksa...<br /><br />Dan itulah yang saat ini saya rasakan.<br /><br />Saya punya hobby malu-maluin sebenernya... tapi namanya mau curhat, mosok ditutup-tutupi, ya... ya udah... blarrr buka-bukaan deh... sekalian... hehehe<br /><br />Hobby saya adalah.... Mencoba Resep Masakan Baru, kemudian... MEMAKANNYA!<br /><br />Sebenarnya, hobby yang pertama, tidak termasuk kategori malu-maluin ya...<br /><br />Hobby pertama ini sebetulnya sudah saya tekuni sejak SD dulu. Saya suka lihat-lihat buku resep punya mama lalu coba-coba buat sendiri ketika mama pergi kerja. hehehe... saya inget, waktu SD tuh saya pernah bikin kue soes, cendol, puding busa, asem-asem tahu, dll sendirian tanpa bantuan siapapun, lho... Hasilnya lumayan, jarang gagal, kok... biarpun mungkin nggak enak-enak amat... (anak SD gitu lhooo)<br /><br />Cuman seiring berjalannya waktu, kesibukan dan tanggung jawab saya bertambah, maka hobby ini sempat saya tinggalkan... sampai kemudian muncul lagi di masa-masa kuliah, di mana seringkali beberapa teman kuliah saya jadikan kelinci percobaan buat mencicipi kue baru buatan saya (karena saya nggak berminat untuk mencicipi masakan saya sendiri... gak tau deh... rasanya kenyang aja setelah selesai memasak...). Banyak yang berhasil ada juga yang gagal bin malu-maluin (hiks! tragedi cake menjadi batu (seperti dongeng malin kundang aja, ya... menjadi batu!), nanti lah kapan-kapan saya posting kisahnya yang mengharukan eh.. memalukan).<br /><br />Kemudian di awal-awal pernikahan, saya pun sekali lagi terpaksa menunda hobby tersebut, karena kesibukan mengurus bayi yang heboh dan sering tanpa bantuan asisten...<br /><br />Tapi jangan dikira, setiap bulan koleksi buku resep masakan saya nambah terus... dalam hati sih saya bertekad, next time, pasti saya coba... hehehe<br /><br />Barulah kira-kira tiga - empat tahun terakhir, saya mulai lagi kecipak kecibung di dapur, setelah saya punya asisten yang bisa cukup diandalkan buat njagain anak-anak... (tapi kalo lebaran, biar gak ada asisten, tetep lhoooo masak heboh... hahaha.... itu bukan sekedar hobby, soalnya, udah seperti kewajiban moral... hehehe)<br /><br />Makin ke sini, anak-anak makin besar...<br /><br />Mereka sudah sekolah semua... dan saya punya waktu cukup banyak buat terjun ke kancah perdapuran.<br /><br />Apalagi dunia masak memasak semakin menantang dan mengasyikkan, dengan menjamurnya blog-blog resep yang memajang gambar-gambar makanan yang menggugah selera (dan meneteskan liur... ih jorok!), terus banyak juga milis-milis yang membahas berbagai jenis masakan yang sungguh asing di telinga saya, tapi menantang untuk dicoba.<br /><br />Saya mulai deh petualangan baru... berburu resep di web, kemudian mencoba-nya di rumah.<br /><br />Tapi lucunya sekarang, selesai memasak, saya jadi penasaran dong pengen nyicip rasanya.... wong namanya aja baru denger... masak nggak dicobain... akhirnya sekali dua kali... lama-lama jadi kebiasaan.<br /><br />Bertambahlah hobby saya satu lagi MAKAN!<br /><br />OMG!<br /><br />Dari sini lah penderitaan itu bermula....<br /><br />Body saya yang memang gampang melar ini.... akhirnya bertambah melar dari hari ke hari...<br /><br />Sekarang, BMI (body Mass Index) saya sudah berada tipis di bawah batas gemuk Hiks! ( tapi belum obes, siy).<br /><br />Cuman, kalo bercermin... duh... udah nggak sedap dipandang gitu lho...<br /><br />Baju-baju udah mulai nggak nyaman dipakai...<br /><br />Waaah....<br /><br />Mana minggu depan, saya mau pulang kampung, adik saya mau merit, it's mean saya mesti berkebaya ria. Waduuuh... membayangkan body saya yang sudah menyerupai elipsoid putar ini, mana mungkin saya bisa keren dalam balutan kebaya... alamak!<br /><br />Dengan berat hati akhirnya... beberapa waktu terakhir ini, saya menyatakan bye-bye kepada kedua hobby di atas...<br /><br />Cukuplah kecipak kecibung di dapur buat bikin sayur asem dan ayam gorengnya bapaknya anak-anak... nggak usah coba-coba bikin cemilan yang aneh-aneh... yang berbutter-butter, yang bergula-gula, berlemak-lemak, yang sudaaap -suedaaap itu... yang bikin mata ngiler, liur ngeces kalo lihat fotonya di blog orang... yang bikin penasaran kalo baca discuss-nya temen-temen di milis...<br /><br /><br /><br />Cukup. Hentikan sesaat.<br /><br />Entah sampai kapan...<br /><br />Setidaknya sampai saya bisa kembali ke kebiasaan saya dulu.<br /><br />Hanya memasak. Tidak memakan...<br /><br />Oh....<br /><br />Semoga bisa....<div class="blogger-post-footer">Warna warni kehidupan</div>Viviani Suharhttp://www.blogger.com/profile/08919923514862633685noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7084472384921953879.post-45641950088023867232006-06-21T20:21:00.003+08:002008-04-01T20:35:26.748+08:00RUMPUT TETANGGA MEMANG SELALU TERLIHAT LEBIH HIJAUSeminggu yang lalu, saya membaca sebuah berita memilukan di internet. Seorang ibu membunuh ketiga anaknya yang masih berusia 6 tahun, 4 tahun, dan 9 bulan. Miris, dan sangat memilukan. Yang membuat saya semakin tersentuh, ibu itu berusia sama dengan saya... 31 tahun, dan anak-anaknya pun seusia dengan anak-anak saya. Satu lagi... sang ibu adalah lulusan ITB, yang juga almamater saya. Lengkap sudah keterkejutan saya.<br /><br />Tapi tulisan ini, sama sekali bukan ingin mengupas masalah tersebut, saya tidak mau berkomentar mengenai kejadian itu. Karena saya tidak ingin menambah derita keluarga mereka dengan komentar saya. Saya yakin mereka telah begitu terpukul dan semakin sakit membaca berbagai analisis media yang dengan semena-mena membentuk opini pembaca tentang mereka. Lagipula, saya bukan seorang berlatar pendidikan psikologi atau psikiatri yang bisa membahas hal tersebut dari sisi ilmiah...<br />Saya justru ingin membahas pembicaraan saya dengan teman-teman di Milis ITB 92, yang dimulai dari kasus tersebut, sampai akhirnya... seorang teman bertanya:<br /><br /><span style="font-weight:bold;"><span style="font-style:italic;">Rekan,<br />Hanya bermaksud instropeksi saja, sebenernya gimana sih perasaan kalian jika jadi ibu rumah tangga ?<br />Apa betul merasa tersiksa ? apa merasa terhina jika tidak kerja di kantor, Padahal IP tinggi, punya skill yang bisa dijual etc ?<br />Salam<br />RK</span><br /></span><br />Saya tergelitik membaca pertanyaan teman saya tersebut. Jelas dia seorang laki-laki, yang tentunya ingin tau, apa yang dirasakan seorang perempuan seperti saya. juga seperti sang pelaku, dan beberapa teman-teman anggota Milis kami. Kami lulusan ITB, kami ibu, dan kami tidak bekerja.<br />Dan ternyata jawaban beberapa teman perempuan saya di Milis itu, saling melengkapi. Begitu juga jawaban beberapa teman laki-laki yang secara langsung maupun tidak, menurut saya dapat memahami dilema yang dirasakan oleh kami, para ibu yang tidak bekerja, meskipun memiliki latar belakan pendidikan yang cukup... (lulusan ITB, geto loh... khekhekhe...)<br />dari pada mensarikan, saya kutip aja, ya...<br /><br />• <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">.... "Kalo gue pribadi (dan mungkin sebagian besar cewek2 disini) yg udah kebiasaan mandiri dan biasa banyak aktifitas, mungkin, kalo disuruh untuk berhenti total kayaknya susah, serasa mati akal gitu lho. Jadi menurut gue sebenernya perlu kesepakatan bersama dan jangan sampe ada satu pihak yg ngerasa terpaksa. Dan yg paling susah lagi (berdsarkan pengalaman temen2 gue), bergantung total sama suami itu membuat perempuan ngerasa jadi tersubordinasi, nggak berdaya, kurang merdeka...gitu. Belum lagi mindset masyarakat kita yg kurang memperhitungkan peran ibu rumah tangga, terus juga pertanyaan orang2 sekitar seperti "kok elu sarjana itb nggak kerja sih?"...yg kayak gitu2 itu yg bikin capek hati dan pikiran. "</span></span>... dst (from yaya)<br /><br />• ...<span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">"Hal yang mendasar kenapa orang kerja sebetulnya kan ingin mendapat pengakuan dari orang lain. Pengakuan itulah yang gak pernah didapat ibu rumahtangga. Malah cap pengangguran yang diberikan masyarakat kepada kami, padahal seperti yang pernah diposting sama siapa ya dulu tentang gaji stay home mom, gak bakalan ada orang yang MAU menggaji kami sebesar itu. Itu salah satunya yang bikin ibu2 gak nyaman ato istilahmu "tersiksa" di rumah terus. Mereka kurang dihargai keberadaannya di masyarakat. Terhina sih enggak, tapi cap pengangguran yang tidak berguna yang rasanya terus nempel di jidat.</span>"</span>... dst (from susi)<br /><br /><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(153, 0, 0);">Pengakuan</span></span></span>. Atau istilah lainnya, <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(153, 0, 0);">ekststensi diri</span></span></span></span><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(153, 0, 0);">.</span></span><br /><br />Kayaknya itu, kuncinya.<br /><br />Perasaan terhina itu timbul dari tak didapatnya pengakuan akan apa yang sebenarnya kita mampu lakukan. Semua orang punya keinginan untuk dihormati, dihargai. Seringkali, cap sebagai pengangguran yang tak berdaya tersebut membuat kami merasa tidak dihormati, tidak dihargai... tidak berdaya... dan jujur saja, ini teramat sangat tidak nyaman.<br />Apalagi, pengalaman pribadi saya, mertua dan kakak ipar saya pun memberikan penilaian yang sama.... meski dengan kalimat halus (tapi nyelekit... :P)<br /><br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">" Kamu enak, tidak usah kerja, suami kamu sudah bisa nyukupin semuanya... kamu tinggal ngurus anak saja.... enak sekali... tidak seperti kami... "</span></span><br />(info: mertua (dulunya) dan kakak ipar tersebut, adalah wanita bekerja, seperti juga ibunda saya tercinta yang hingga hari ini di usianya yang menjelang 59 tahun masih aktif bekerja sebagai seorang dosen... mmm... I luv you, mum.... and i miss you... you're the best woman in the world...!!!)<br /><br />Kedengarannya kalimat yang biasa aja, yaa... tapi bagi saya, itu tajem... nusuk lagi...<br />Kalau tidak ingat sopan-santun... ingin rasanya saya jawab dengan nada tinggi (ekspresi tersinggung saya saat itu...)<br /><br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">"Enak???...Saya bukan enak, hidup begini... saya justru tersiksaa... saya punya ilmu, saya punya kemampuan, saya punya energi dan itu tidak tersalurkan, karena saya memilih untuk mendampingi anak (adik) anda!!!<br />Dulu saya juga bekerja... saya juga punya gaji... saya juga dihormati... saya juga sibuk... dan yang pasti, saya juga bisaaa... tapi kesempatan itu tidak lagi saya miliki...!!! Karena demi keluarga saya, suami saya, anak-anak saya... saya tinggalkan semuanya."</span><br /></span><br /><br />Hhhhpppffff... *gaya yoga.... menghembuskan nafas....* :P untuuung.... saya masih diberi Allah kesabaran untuk tidak mengeluarkan kata-kata di atas pada mereka.... hehehe kalau tidak.... Hmmmm.... pastilah terjadi huru-hara yang ujung-ujungnya saya juga yang ketiban rugi.... (nasib ya nasiiib....)<br /><br />Yah... memang begitulah... mungkin mindset kita yang jujur saja, cenderung MATERIALISTIS, menganggap uang adalah segalanya, maka bisa bekerja dan menghasilkan uang adalah suatu kehebatan, dan yang tidak menghasilkan uang adalah tak berguna... cuma enak-enakan... santai... nggak ada problem... cuma berperan sebagai penghabis uang...<br /><br />Gilaaa..... justru, gejolak batin, dan energi yang tersia-sia itu, bo... itu lebih menyiksa... Jujur saja, untuk kehidupan saya saat ini, mungkin finansial bukan lagi suatu masalah besar, tapi tetap saja, pengakuan kalau saya juga punya 'sesuatu', kalau saya juga berguna buat orang lain, kalau saya bukan cuma sekedar perempuan yang mendompleng nama suami di kantor dan dipanggil dengan nama anak di sekolah anak.... (sedih, lhoo.... ortu saya kasih nama yang bagus... VIVIANI atau Ivy, tapi di lingkungan kantor suami nama saya jadi Mrs Baehaki, dan di sekolah anak nama saya jadi Shafa's mom atau Qika's mom....).<br /><br />Jangankan pengakuan.... nama sayapun, sampai hilang.... ;)<br /><br />Tidak akan jadi masalah, kalau saya bekerja dan tetap punya lingkungan sendiri, di mana nama Viviani Suhar tetap ada, dengan segala kekurangan maupun kelebihan yang melekat padanya, lantas di lingkungan suami saya dipanggil Mrs Baehaki dan di sekolah saya dipanggil Shafa's Mom.... yang penting nama saya tidak tenggelam begitu saja.... Eksistensi, bo.... itu yang hilang dari diri kami....<br /><br />Tapi.... setelah itu.... masuk lah mail dari teman lama saya...<br /><br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">"Sebenernya, jujuuuurrr, aku tuh pengen banget bisa jadi ibu rumah tangga, louw..Ada yang nanya jadi ibu RT apa tersiksa ato terhina? Mungkin tergantung dari sudut pandang mana kaleee, yaaa...buatku sendiri yang udah ngerasain kerja kantoran dari pagi ke sore..besok dari pagi ke sore lagi (itu kalo lagi beruntung).....kadang-kadang musti ada yang dikerjain ampe late at night atao bahkan sabtu minggu musti direlain untuk ngerjain urusan kantor, ngeliat ibu RT tuh sangat enak dan nyaman......jangan diliat dari capeknya, ya, karena sama aja, tuh...mau jadi ibu RT atao kerja kantoran....tapi diliatnya dari kualitas waktu dengan anak-anak yang kita tinggal di rumah... Kalo balik liat berita tentang bu anik ini, gw aja yang ngantor masih suka stress, ko....kerjaan numpuk, bos bete, dll, terutama kalo mikirin tentang anak-anak di rumah.....jadi stress bukan cuman punya ibu RT.....buat gw sendiri, yang bisa mereduksi stress, gelisah atau perasaan2 negatif untuk posisi kita sebagai ibu, istri dan sekaligus ibu rumah tangga itu, ya, dukungan lingkungan....yang notabene emang harus di-create juga oleh diri kita sendiri...."</span> </span>(from : Wiwid)<br /><br />Hmmm.... Saya jadi tertegun...<br /><br />Wah.... ternyata saya belum bijaksana, ya.... saya masih melihat suatu persoalan dari satu sisi saya saja.<br />Padahal, kalau dilihat dari sudut pandang lain.... kenyataannya bisa berbeda...<br /><br />Saya jadi ingat.... duluuu.... ketika saya sudah 4 tahun menjadi bu rumah tangga, dengan kesibukan mengurus Shafa kecil yang rasanya tak ada jeda ditambah mabok-mabok karena hamil Qika... Saya bertemu dengan 2 orang teman lama saya... yang satu masih lajang, dan tengah menyelesaikan S3nya, yang satu lagi sudah menikah, meski belum dikaruniai anak, baru dipromosi jadi manager di kantornya, sebuah perusahaan asing bergengsi... percakapan kami kira-kira begini..<br /><br />Saya : <span style="font-weight:bold;"><span style="font-style:italic;">"Aduh Ki (sebut saja, nama teman saya ini Kiki, nama samaran...) seneng banget yaa.... bisa sekolah sampai S3... wah.... kapan yaa.... gue bisa seperti itu..."</span></span> *dengan mata berbinar kagum, tulus.*<br /><span style="font-style:italic;"><br />Kiki :"<span style="font-weight:bold;">Ivy, jangan ngomong begitu.... kalau aja saya punya suami seperti kamu, saya pasti memilih jadi ibu rumah tangga, capek hati lagi, Vy, umur segini masih melajang.... capek denger komentar orang-orang.... 'kapan merit? terlalu sibuk belajar, sih ya.... awas lhooo.... inget umur...' Aduuuh... kalo yang namanya jodoh itu gampang dapetinnya, atau bisa dibuat pake rumus-rumus yang selama ini gue kerjain.... udah dari dulu-dulu, kali.... gue kawin.... tapi ternyata nggak semudah itu, Vy.... kamu tuh beruntung, lagiii..."</span></span><br /><br />Saya terdiam dan mencoba menerima kata-katanya.... lalu ketika saya bertemu dengan yang satu lagi (sebut saja namanya Sisi, nama samaran juga...)<br /><br />Saya : <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">"Sisi.... selamat, ya.... jadi manager.... aduh.... seneng sekali.... wah.... gue mah nggak mungkin ya.... bisa seperti elo..." </span></span>*tetap dengan tatapan kagum, tulus.*<br /><br />Sisi : <span style=""><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">"Ivy, saya justru ingin seperti kamu, udah punya Shafa yang pintar dan lucu, sebentar lagi dapat lagi adiknya... sementara saya? sampai saat ini saya belum dipercaya Allah tuh, buat menimang anak... padahal saya ingin sekali... apalah artinya karier, Vy.... kalau sebagai perempuan kita belum bisa melahirkan.... rasanya hidup ini nggak lengkap..."</span></span><br /><br />Saya tertegun lagi.... atau lagi-lagi tertegun...<br /><br />3 orang teman saya, wanita dengan kesempatan luas beraktivitas di luar rumah... ternyata juga merasa ada yang kurang dalam hidupnya...<br /><br />Well.... akhirnya.... sore ini saya dapatkan jawabannya....<br /><br /><span style="font-weight:bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 51, 0);">RUMPUT TETANGGA MEMANG SELALU TERLIHAT LEBIH HIJAU.</span></span></span><br /><br />Yang nggak kerja, ingin kerja...<br />Yang kerja ingin nggak kerja...<br />Punya anak, sibuk ngurusinnya...<br />Nggak punya anak... pengen.... punya...<br />Kalau hidup kita selalu mengambil standar dari apa yang orang omongin, bisa gila juga...<br />Kita sibuk jadi wanita karir... ada saja yang mengomentari...<br />Tidak berkarir dan memilih or 'terpaksa' tinggal di rumah... eh.... dibilang 'enak ye... jadi pengangguran... (padahal... emang enak???!)'<br /><br />Ya... memang tidak ada yang sempurna dalam hidup ini...<br />Sepanjang pengetahuan saya, kita susah untuk meraih semua (baca:seluruh hal) yang kita inginkan. Karena kesempatan dan keberuntungan belum tentu datang dalam waktu yang bersamaan...<br />Ya.... hikmah dari semuanya... saya mesti bersyukur atas apa yang sudah saya dapatkan..<br />Nggak ngoyo... geto loh....<br />Meski tetap dwooong.... berusaha memperbaiki segala yang dirasa kurang or tidak nyaman.... :)<div class="blogger-post-footer">Warna warni kehidupan</div>Viviani Suharhttp://www.blogger.com/profile/08919923514862633685noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7084472384921953879.post-87191641751310370962006-01-14T15:08:00.008+08:002008-03-27T14:35:22.057+08:00Kita ini bukan apa-apaPernahkah anda merasa bahwa anda sudah cukup hebat? Bahwa anda memiliki pengetahuan yang cukup banyak? Atau anda merasa sudah cukup mampu menghadapi segala problema hidup ini karena anda cukup pandai dan berpengalaman? Kalau anda menjawab pernah, maka saya akan mengajak anda yang beragama Islam untuk beristighfar. Mohon ampun kepada Allah. Karena perasaan sudah hebat itu, adalah tanda-tanda yang menjurus kepada ketakaburan... Padahal, ternyata kita ini tidaklah punya kuasa apa-apa. Dalam hidup ini, sehebat apapun kita, sebanyak apapun teori keilmuan yang kita telah kuasai, ternyata itu semua tidak sebanding dengan kuasa Allah.<br /><br />Tolong anda jangan mengira saya mendadak jadi ustadzah. Tolong juga jangan mengira saya sedang berceramah atau berkhotbah. Tidak. Saya jelas-jelas bukan orang yang punya cukup ilmu agama seperti seorang ustadzah. Saya hanya ingin berbagi. Berbagi pengalaman hidup yang mungkin bagi anda tidak terlalu berharga, tapi bagi saya, sungguh merupakan sesuatu yang sangat berarti. Sangat menyentuh.<br /><br />Semua masih ada kaitannya dengan bidadari kecil saya, Shafa.<br /><br />Shafa yang kakinya patah 3 minggu yang lalu.<br /><br />Selama 3 minggu ini, dia telah melalui hari-hari digipsnya dengan tabah. Sungguh, saya tidak menyangka bahwa dia mampu setabah itu. Saya bahkan lebih sering down melihat keadaannya, tapi dia justru mengajari saya untuk menerima dan menjalani kenyataan. Bukan kah the life must go on? Meski di tempat tidur, Shafa selalu mengajari saya untuk optimis menghadapi masa depan.<br /><br />Sempat memang beberapa hari pertama psikisnya agak tegang. Dia takut kakinya tidak akan sembuh lagi, dia takut tidak bisa berenang dan sekolah lagi, dan dia sangat khawatir akan hal itu. Tapi ternyata dia mampu bangkit dari keterpurukannya. Apalagi ketika setiap kawan yang menjenguk selalu memberinya semangat. <br /><br /><br />"Shafa pasti cepat sembuh, ya bu... Shafa mau makan dan minum susu yang banyak, biar cepat sembuh, ya bu..." Saya justru jadi optimis melihat semangat di matanya. Dialah yang sudah menguatkan saya.<br /><br />Satu hal lagi yang membesarkan hati saya adalah kata-kata dokter.<br /><br />"Ini tidak apa-apa, bu... dia masih sangat kecil. Kesempatan tulangnya menyambung kembali jauh lebih besar. Tidak perlu di pen. Saya pasak dari luar, lalu saya gips. Patahannya akan menyambung sendiri dalam 3 sampai 6 bulan...." terngiang kata-kata sang dokter 3 minggu yang lalu.<br />Saya, seorang awam di bidang kedokteran tentu percaya sepenuhnya. Kenapa tidak? Bukankah dia seorang dokter spesialis? Bukankah dia sudah sekolah sangat lama untuk mempelajari itu semua?<br /><br />Dua minggu yang lalu kami kontrol padanya. Kata-kata penuh optimisme telah membuat hati saya berbunga-bunga. ‘Seminggu lagi, kita rontgent, ya... setelah itu, gipsnya boleh dipotong dari paha sampai lutut. Tapi dari lutut sampai jempol, tetap masih harus digips. Shafa jadi mulai bisa menekuk kakinya, boleh pakai kursi roda,’ begitu katanya.<br /><br />Shafa dan saya juga suami tentu senang sekali. Kami mulai menyusun banyak rencana. Saya membayangkan alangkah senangnya, Shafa berarti sudah bisa BAB dan BAK di kloset lagi, tidak seperti selama ini yang harus dilakukan di pispot di atas tempat tidur. Sementara Shafa sudah minta masuk sekolah dengan kursi rodanya. Setiap teman yang bertanya kabar Shafa, selalu saya jawab dengan riang gembira. Sebentar lagi dia bisa pakai kursi roda! Sebentar lagi Shafa bisa masuk sekolah! Bahkan bu gurunya pun telah saya datangi secara khusus untuk mengabarkan ini. Gembira. Bahagia.<br /><br />Tapi semua harapan saya rasanya sirna dan jadi sia-sia.<br /><br />Teori pak dokter yang telah memberi saya harapan indah, ternyata tidak terbukti sama sekali. Hari Jum’at 13 Januari 2006.<br /><br />Ini jadwal Shafa merontgent kakinya. Kami berangkat dengan hati senang. Shafa tau, dia akan lebih bebas bergerak sebentar lagi. Dia akan bisa memulai beberapa aktivitasnya lagi, meskipun dengan bantuan kursi roda. Tapi cukup membahagiakan dibanding berbaring terus-terusan di kamar, bukan?<br /><br />Sayang, semuanya jadi buyar.<br /><br />Perawat yang merontgent Shafa yang mula-mula mengabarkan berita itu.<br /><br />"Bu, kenapa ini?" ia menunjuk hasil rongentnya.<br /><br />"Ini kok tulangnya tidak menyambung? Ini masih bergeser, bu... belum ada perubahan dari kondisi semula. Apa yang kemarin dilakukan dokternya?"<br /><br />Sungguh saya bingung mendengar pertanyaan itu..<br /><br />"Menurut dokter, Shafa di tarik untuk meluruskan posisi tulangnya yang bergeser, kemudian dipasak di 3 titik, lalu di gips, pak. Itu katanya. Apa ada yang salah?"<br /><br /><br />"Tidak, bu, tidak ada yang yang salah dari prosedur tersebut, tapi ternyata tulang Shafa masih salah posisi, kalaupun terjadi kalsifikasi yang akhirnya akan menyambung tulangnya secara alami, Shafa bisa cacat seumur hidup, kakinya bisa bengkok, dan pendek sebelah... Kasihan, bu... dia kan perempuan..." itu kata-kata sang perawat, juga 3 orang dokter lain yang kami datangi setelah itu.<br />Persis, mereka berkata sama.<br /><br />Apaaaa?????????<br /><br />Shafa akan cacat???? Shafaku? Bidadariku yang cantik dan lincah itu???<br /><br />Tidaaaaaaaaaakkkkkkkk!!!! Dunia saya serasa runtuh. Gelap.<br /><br />"Solusinya apa, dokter?"<br /><br />"Operasi, bu... kali ini agak lama pembiusannya, karena sepertinya sudah tumbuh daging di sela-sela patahan tulangnya, jadi ini mesti dibersihkan dulu, lalu tulang Shafa akan dibor dan dipasangi 2 buah mur untuk menyatukan tulangnya. Selesai operasipun, Shafa tetap harus mengenakan gipsnya agar posisi tulangnya tidak bergeser. Setelah 6 bulan, atau maksimal 1 tahun lagi, Shafa dioperasi lagi untuk mengeluarkan mur tersebut, setelah tulangnya betul-betul menyatu."<br /><br />Operasi???<br /><br />Masuk ruang bedah lagiii???<br /><br />Dibius lagiiii????<br /><br /><br />Masih segar rasanya ingatan saya tentang kamar bedah yang harus Shafa masuki 3 minggu lalu. Masih terasa pilunya hati saya saat melihat Shafa mendadak terkulai tak sadarkan diri ketika suntikan bius memasuki pembuluh darahnya.<br /><br />Sekarang Shafa harus masuk ruang operasi lagi???<br /><br />Bahkan dengan masa pembiusan yang lebih lama????<br /><br />Bagaimana dengan asmanya? Bukankah dia tidak bisa dibius terlalu lama, karena dia juga mengidap asma???<br /><br />Bagaimana ini???<br /><br /><br />Membayangkan itu saja rasanya saya tidak sanggup, lalu dokter orthopedinya melanjutkan,<br />"resiko terburuk operasi ini adalah... bla... bla... bla..."<br /><br />Saya menangis tersedu-sedu di depan meja dokter itu... Saya benar-benar merasa tidak berdaya...<br /><br />Tuhan... saya sangat kecil... saya ini tidak ada apa-apanya. Saya ini benar-benar tidak punya kemampuan apa-apa. Bahkan untuk melindungi buah hati sayapun saya tidak bisa...<br /><br />Hilang rasanya seluruh sendi tubuh saya, ingin rasanya saya melesak ke perut bumi. Sungguh, alangkah tidak ada dayanya saya. Sungguh hanya Allah yang maha kuasa. Ya Allah.... ampuni saya...<br /><br />Mungkin selama ini saya begitu PD dan takabur. Saya belum pernah merasa mendapat masalah yang tidak mampu saya selesaikan. Hidup saya memang tidak mulus dan mudah, tapi selama ini rasanya hampir setiap rintangan telah mampu saya lewati. Saya hampir memiliki semua yang saya impikan.<br /><br />Mungkin saya jadi takabur karenanya.<br /><br />Mungkin saya jadi lupa, bahwa semua itu bukan karena saya. Tapi karena izin Allah semata. Dan kini, saya tengah diingatkan. Bahwa saya ini bukan apa-apa. Bahwa saya ini sangat kecil dan tidak punya kuasa.<br /><br />Ya Allah, ampunkan hamba... Hamba benar-benar sadar akan kuasaMu....<br /><br />Jika Kau berkenan, tolonglah berikan segera kesembuhan bagi buah hati hamba...<br /><br />Hamba tidak mampu ya Allah, hanya Engkau yang berkuasa memberikan itu semua...<br /><br />Tolonglah hamba ya Tuhan...<br />Tolonglah hamba...<br /><br /><br />PS:<br /><br /><br />Dengan setulus hati, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas perhatian dan dukungan teman-teman semua... Sahabat-sahabat tercintaku di Boulevard, Kim, Lola, Mpi, Hasan, Ringgas, Misbah, Enda, Yandhrie, Zaki dkk, juga teman-teman yang mengunjungi site ini, Sita, May, Riga, Rini... Dukungan semangat dari kalian sungguh sangat berarti bagi kami...<br />Insya Allah, apabila tidak ada halangan Shafa akan dioperasi pada hari Rabu, tanggal 18 Desember 2006, mulai masuk ke RSPB hari selasa Siang, untuk pemeriksaan pra operasi.<br />Kami mohon doa dari teman-teman semua, agar operasi Shafa dapat berjalan lancar, dan Shafa dapat disembuhkan seperti sedia kala... Amin..<div class="blogger-post-footer">Warna warni kehidupan</div>Viviani Suharhttp://www.blogger.com/profile/08919923514862633685noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7084472384921953879.post-70266461467964102242005-12-25T15:05:00.001+08:002008-03-08T21:15:13.875+08:00Untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak"Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak..."<br />Peribahasa yang satu itu dulu tidak punya arti yang khusus buatku. Padahal sejak jaman aku SD (emmmhhh....24 tahun yang lalu, kali, yaaa... uhuk... lebih lama dari umur Sita :P) aku sudah hapal dan paham betul artinya. Tapi baru kemarin, tepatnya 24 Desember 2005 (lagi-lagi kok pas ultahnya Sita), aku baru merasakan langsung maksud dari peribahasa itu.<br />Shafa kecilku, sudah sejak sebulan yang lalu selalu menanti-nantikan saat itu. Hari kunjungan kelasnya, kelas B3 TK Islam Istiqomah Balikpapan, ke panti asuhan. Jauh-jauh hari dia sudah menyiapkan hadiah yang ingin dia bagikan buat teman-temannya yang kurang beruntung di sana. Berkali-kali juga dia mengingatkanku, " Ibu, harus siapkan sumbangan ya... uang yang banyaaak... kata bu guru, teman-teman di panti harus kita bantu supaya bisa sekolah seperti Shafa dan teman-teman..." Berkali-kali juga dia berceloteh, kalau sampai di panti nanti dia akan bernyanyi untuk menghibur teman-temannya di sana. Bahkan dia sudah menyiapkan sebuah dongeng dan akan dia ceritakan di panti nanti (pssst... Shafa kan baru jadi juara lomba dongeng anak-anak "Aku dan Kau" di Balikpapan Center tiga minggu yang lalu, lhooo...).<br /><br />Tiap hari dia bertanya "Berapa hari lagi, bu acara kunjungannya? Shafa sudah tidak sabar..."<br /><br />Akhirnya.... hari kunjungan itu tiba juga...<br /><br />Tidak seperti biasanya, kali ini gadis kecilku bersikap sangat manis...<br />Acara bangun dan makan pagi yang biasanya jadi acara perang kecil antara kami, hari ini berubah jadi lancar dan nyaman. Gadis kecilku dengan patuh dan bersemangat menjalani kewajiban paginya. Mata beningnya berkilat-kilat gembira. "Hari ini aku ke panti...." celotehnya.<br /><br />Kami berangkat ke sekolah diiringi senandung gembiranya...<br />Di mobil kulirik wajah polosnya yang begitu gembira... "Ah... kamu memang bidadari ibu, sayang..."<br /><br />Tapii..<br />Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak...<br />Peribahasa yang sejak dulu sudah kuhapal dan pahami betul artinya... ternyata menimpa putri kecilku...<br />Belum sepuluh menit kami tiba di sekolah... Aku dan suamiku masih menikmati sarapan do-gado si Beybi di parkiran sekolah, Mbak Dewi temanku tergopoh-gopoh memanggilku, "Mbak, Shafa jatuh..." Aku tidak berpikir panjang lagi, langsung melesat ke UKS.<br /><br />Shafaku... buah hatiku tergolek sambil berteriak-teriak kesakitan bu Lisda dan bu Siti, guru kelasnya tampak cemas dan gugup sambil menenangkan jeritannya. 'Ada apa denganmu, sayang...???'<br />"Shafa terjatuh dari mainan, bu... mainan panjat-panjatan itu, kami mohon maaf, bu..." mereka menjelaskan padaku. Aku tahu, mereka panik dan menyesal. Terbayang olehku mainan pajat-panjatan yang dimaksud... tingginya sekitar 2.5 - 3 meteran... dan putri kecilku terhempas dari sana??? Ya Allah...<br /><br />"Ini musibah, kan bu, tidak apa-apa, saya tahu, ini di luar kuasa kita semua... sekarang Shafa kami bawa ke RS Pertamina saja...." Saat itu yang terpikir olehku adalah kata RONTGENT!! meskipun hati kecilku berharap, semoga cuma keseleo atau salah urat... Tapi sungguh, hatiku ciut melihat dia menunjuk tulang keringnya yang tampak bengkak. Anakku sayang... tabah ya.... kita minta tolong dokter ya.... Wajah suamiku terlihat tegang... Kami saling membisu...<br /><br />RONTGENT!! kata itu juga yang diucapkan dokter UGD Pertamina. Diiringi jerit kesakitan Shafa, kami berdua harus menerima kenyataan pahit itu. Tulang kering Shafa patah 3 bagian. Foto Rontgentnya jelas sekali menggambarkan itu semua. Belum selesai terkejutku, dokter memberikan instruksi lagi. 'Shafa puasa sejak sekarang (jam 08.00 WITA) karena jam 14.00 WITA nanti akan dioperasi...'<br /><br />'Ah anakku... kenapa ini??? mana tawa dan senandung ceriamu tadi... bagaimana dengan rencana kita berkunjung ke panti, sayang...?'<br />'Operasi??? aduh... kenapa itu mesti terjadiii??? Shafa kecilku mesti dioperasi???' kalau boleh aku bertukar peran, biar aku saja, yang sakit... aku saja yang patah... aku saja yang dioperasi... Ya Allah, tolong kuatkan kami.... kuatkan Shafaku.... sembuhkanlah dia...'<br /><br />Kalau tidak mengingat bahwa aku harus menguatkan Shafa, ingin aku juga menangis dan meraung-raung... 'Kenapa kakiku remuk begitu, sayang...?? Kenapa bukan ibu saja, yang remuk... Shafa masih terlalu kecil untuk kesakitan sehebat itu...' Tiap Shafa mengerang... aku harus buru-buru menyusut sudut mataku yang berair.<br /><br />Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak...<br /><br />Shafaku adalah gadis kecil yang sangat lincah.<br />Umur 11 bulan, dia sudah bisa berjalan sendiri. Dia sangat pemberani. Ramah dan tidak pernah takut tampil di muka umum. Deretan piala prestasinya berjejer di ruang keluarga rumah kami. Juara lomba baca puisi, juara lomba menggambar, juara mendongeng... telah diraihnya sejak usia 4 tahun... Kali ini dia sedang asyik-asyiknya memulai les bahasa Inggrisnya di EF. 'Shafa mau sekolah SD-nya di International School, ya ibu... makanya Shafa rajin belajar bahasa Inggris mulai sekarang....' masih terngiang pintanya beberapa hari yang lalu.<br /><br />Anakku sayang, kebanggaanku....<br /><br />Kini ia tergolek lemah dengan gips di kakinya. Mulai dari pertengahan paha sampai ujung telapak kaki.<br />Aku tahu, ini sangat berat untuk dia. Beberapa bulan di masa kanak-kanaknya yang ceria dan sangat berharga, harus dia habiskan di tempat tidur. Aku tau, ia sangat terpukul. Tapi mungkin aku lebih terpukul darinya. Aku, ibunya. Wanita yang pernah mengandungnya, melahirkan dan mendampingi detik demi detik perkembangannya. Kini aku harus ikhlas dan pasrah melihat buah hatiku tergolek di tempat tidur, tidak lagi bisa melompat-lompat, berlari-lari dan berenang di RABC seperti biasanya..... Aku remuk. Aku luka.<br /><br />Ya Tuhan, aku tahu, ini cobaan darimu. Aku ikhlas, menerima semua ini.<br />Tapi jika Kau berkenan, tolong sembuhkan buah hatiku, ya Tuhan...<br />Tolong jangan biarkan ia menderita terlalu lama...<br />:,(<div class="blogger-post-footer">Warna warni kehidupan</div>Viviani Suharhttp://www.blogger.com/profile/08919923514862633685noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7084472384921953879.post-50804998349121689522005-12-22T14:55:00.004+08:002008-03-09T12:39:37.564+08:00BUNDA<div style="text-align: center;">Kubuka album biru<br /></div><div style="text-align: center;">Penuh debu dan usang<br /></div><div style="text-align: center;">Kupandangi semua gambar diri<br /></div><div style="text-align: center;">Kecil bersih belum ternoda<br /></div><div style="text-align: center;">Pikirkupun melayang<br /></div><div style="text-align: center;">Dahulu penuh kasih<br /></div><div style="text-align: center;">Teringat semua cerita orang<br /></div><div style="text-align: center;">Tentang riwayatku<br /></div><div style="text-align: center;">Kata mereka diriku slalu dimanjaaaa...<br /></div><div style="text-align: center;">Kata mereka diriku slalu ditimaaaang...<br /></div><div style="text-align: center;">Nada-nada yang indah<br /></div><div style="text-align: center;">Slalu terurai darinya<br /></div><div style="text-align: center;">Tangisan nakal dari bibirku takkan jadi deritanya..<br /></div><div style="text-align: center;">Tangan halus dan suci...<br /></div><div style="text-align: center;">Tlah mengangkat tubuh ini...<br /></div><div style="text-align: center;">Jiwa raga dan seluruh hidup...<br /></div><div style="text-align: center;">Rela dia berikan<br /></div><div style="text-align: center;">Kata mereka diriku slalu dimanjaaaa...<br /></div><div style="text-align: center;">Kata mereka diriku slalu ditimaaaang...<br /></div><div style="text-align: center;">ooh bunda ada dan tiada dirimu kan selalu ada didalam hatiku........<br /></div><br />--------------<div><br /><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:x-small;">Disadur dari lagu 'Bunda'-nya Melly.<br />Untuk semua BUNDA, di seluruh dunia.<br />Selamat Hari Ibu.</span></span></span></div><div class="blogger-post-footer">Warna warni kehidupan</div>Viviani Suharhttp://www.blogger.com/profile/08919923514862633685noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7084472384921953879.post-20265683122599921152005-12-21T14:52:00.003+08:002008-03-08T21:40:48.912+08:00Hari iniHari ini, semua begitu indah....<br /><br />Akhirnya setelah bertahun-tahun merasa sendirian di tengah keramaian, aku baru menemukan sesuatu yang membuatku bisa tersenyum bahagia...<br /><br />A NEW Partner in crime!!! hehehe...<br /><br />Nggak... nggak semenyeramkan itu.<br />Yang jelas, hari ini aku bahagia, karena ternyata aku sekarang punya sekelompok teman-teman baru, yang asyik... yang gilaaa... yang full of energy...<br /><br />Benar-benar membuat aku seperti benostalgia ke jaman baheula... jaman masih bisa berBoulevard Ria, bersama Lola, Atis, Cici dan Kim (psssst.... maaf, kenangan akan kalian nggak pernah bisa tergantikan...)<br />Sungguh, 6.5 tahun aku merasa kreativitasku nggak punya penyaluran. Seperti aliran air yang di sumbat. sehingga terkadah muncrat nggak puguh... dan malah membasahi yang enggak perlu... bahkan nggak boleh basah.... (maafkan daku, honey, maafkan ibu, sayang...)<br /><br />Teman-teman baruku, yang mungkin nggak akan membaca apa yang kutulis saat ini, tapi aku yakin mereka tau, bahwa aku bangga pada mereka...<br />Yang paling membuatku terharu... aku baru sadar, bahwa selama ini, aku nggak sendirian... aku bukanlah satu-satunya keran yang tersumbat dan butuh penyaluran... Ternyata banyak 'aku-aku' lain yang sama bingungnya seperti aku... :))<br />Alangkah beruntungnya ketika aku menyadari bahwa ternyata kini aku sudah menemukan penyaluran itu...<br />Aku cuma berharap, semoga kini aku dapat mengalir seperti dulu, kalau bisa, aku ingin mengaliri tempat-tempat gersang, yang memang membutuhkan aku... Betapa bahagianya.... bila bisa melihat bunga-bunga yang bersemi di atas lahan gersang yang bisa kusirami...<br /><br />Buat suamiku tercinta, terimakasih atas segala pengertianmu... Kamu membuat aku tak henti-hentinya bersyukur... dan berterimakasih pada Allah... I Love You, So much! More than I can say!!!<br /><br />Buat Shafa dan Qika, bidadari-bidadari hidupku... Ibu Love You, darling...!!!<br /><br />Buat geng baruku... Diana, Yuli, Amy kuadrat, Atie, Lina, Hani, Annet, Rani, Lia...! We are a good team! Aren't we??? :) Kalian semua supermom! SELAMAT HARI IBU, yah... hehehe...<br /><br />Buat mbak Tuti dan Koalisi Perempuan Balikpapan... Siaaaapppp graaaakkkk!!!! Siap menjadi bagian dari kalian... Semoga bisa berguna...<div class="blogger-post-footer">Warna warni kehidupan</div>Viviani Suharhttp://www.blogger.com/profile/08919923514862633685noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7084472384921953879.post-86343547553458452752005-11-23T16:15:00.000+08:002008-03-02T21:18:22.298+08:00My Personality<a href="http://vivianisuhar.mypersonality.info/" target="_top"><img src="http://badges.mypersonality.info/badge/0/4/46387.png" alt="Click to view my Personality Profile page" border="0" /></a><br /><img style="visibility:hidden;width:0px;height:0px;" border="0" width="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/CIMP/JnB*PTEyMDEwNzYxMzc5NTEmcD1teXBlcnNvbmFsaXR5JTJFaW5mbyZkPSZuPWJsb2dnZXI=.jpg" /><div class="blogger-post-footer">Warna warni kehidupan</div>Viviani Suharhttp://www.blogger.com/profile/08919923514862633685noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7084472384921953879.post-4187555428154348952004-11-27T17:17:00.005+08:002008-03-25T11:25:42.120+08:00Kenapa Sih Nggak Mau Belajar????<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXKiWXV6MJbWiNPLBi8Zb0cgXR4NH1Q95vEpU2KjsWdMQtLVw3c_JCMH96w64ETdzYUcJO4yicDwBICsCbrbkMEfGIWoYIVfAJnaxYmWRR9y2tTpAJxqmLO-l4zOJwzHUfUVUVHq2nlKU/s1600-h/Ngelamun.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5173169756926323458" style="FLOAT: right; MARGIN: 0px 0px 10px 10px; CURSOR: hand" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXKiWXV6MJbWiNPLBi8Zb0cgXR4NH1Q95vEpU2KjsWdMQtLVw3c_JCMH96w64ETdzYUcJO4yicDwBICsCbrbkMEfGIWoYIVfAJnaxYmWRR9y2tTpAJxqmLO-l4zOJwzHUfUVUVHq2nlKU/s200/Ngelamun.jpg" border="0" /></a><br /><div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHC2x8jmt1KO989dsoQhL9l2vEF0IjJqof1G1fECH_Ue96JrS6K8WATW47WB6H5OuI6JfeH_pZ32skKfa6E6MRCV6ZrnlH66WJj18h4Dw9HHozsj7Su9NNOcEiRON4RViRGhDQ08VGL-I/s1600-h/Ngelamun.jpg"></a><br /><br /><div><span style="font-family:trebuchet ms;"><span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kenapa sih nggak mau belajar????<br /><br /><br />Sampai-sampai hal-hal paling kecil pun kamu tidak tahu??<br /><br />Sementara dengan angkuhnya kamu merasa ilmumu sudah cukup tinggi.... padahal apa yang kamu yakini itu sungguh sangat menggelikan...<br /><br />Tak sadarkah kamu, dibelakangmu orang-orang kerap mentertawakan ke'tidaktahuan'mu yang teramat sangat itu????<br /><br />Yang ajaibnya kamu sebenarnya bisa, kalau kamu mau, kamu punya waktu, kamu punya fasilitas, kamu bisa belajar mengejar ke'tidaktahuan'mu itu dengan hanya sedikit niat... duuuh...<br /><br />Bayangkan... kamu nggak tau cara menjentikkan sekedar sebatang korek api! Bahkan kamupun nggak tau cara membuka halaman sebuah buku! Juga membedakan antara ayam dan harimau, mana yang lebih buas dari keduanya...<br /><br />Hari gini, gitu lhooo.... masih ada orang kayak kamu, yang nggak tau tentang hal-hal yang mendasar... bahkan dapat dicerna dengan logika yang paling sederhana sekalipun...<br /><br />Hari gini, gitu lhoooo... disaat segala info dapat diperoleh dalam waktu sepersekian detik... hanya dengan memencet tombol-tombol keyboard... maka membentanglah dunia di hadapan kita.... kok masiiiih... aja ya... ada orang yang seperti dirimu...<br /><br />Come on! dunia itu luas... dan semua jendelanya pun terbuka! segala ilmu yang bertebaran siap terbaca seperti buku yang halamannya terbuka lebar....<br /><br />Kenapa sih, masih betah berada di bawah tempurung kecilmu...???<br /><br />Sayang, kan.... 24 jam nonstop online accessmu, kalo nggak dioptimalkannn...???<br /><br />Sungguh ajaib, melihatmu seperti itu...<br /><br />Kamu nggak sadar, ya kalau kamu telah membutakan mata sehatmu, kamu telah men-tuli-kan telinga normalmu.<br /><br />Yang sesungguhnya masih teramat sangat berguna untuk memperbaiki dirimu, hidupmu, ilmumu, pengetahuanmu.<br /><br />Yang bahkan juga masih dapat sangat berguna untuk orang-orang di sekelilingmu, asal saja kamu mau menggunakannnya sesuai dengan fungsinya.<br /><br />Karena nggak semua punya kesempatan emas, yang sama..... nggak semua orang beruntung seperti kamu... tapi kamu, dengan keberuntunganmu... malah asik bersembunyi, tutup mata tutup telinga...<br /><br />Please... deh!<br /><br />Di mataku kamu seperti kisah seekor katak yang berada dalam tempurungnya... *maaf*<br /><br />Tapi itulah kenyataannya.<br /><br />Kamu terlalu yakin telah menaklukan isi dunia, tapi begitu kenyataan disodorkan, kamu terperangah, dan menarik diri. Kembali pada tempurung kecilmu itu lagi...<br /><br />Sambil menggumam kudengar bisikmu.....<br /><br /></span></span><span style="font-size:85%;"><em><span style="color:#ff9900;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">"Aku tak suka dunia mu... belajar membuatku tak nyaman... toh aku sudah cukup tahu tentang segala hal hidup ini. Lagipula tempurung kecilku sudah lebih dari cukup untukku. Akulah raja di dalamnya akulah kebenaran di dalamnya, tak ada yang perlu kupelajari lagi, karena tak kan ada yang bisa menyalahkanku, tak ada yang bisa menegurku, tak ada yang bisa menyakitiku."<br /></span></span></em><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />Ahaaa???<br /><br />Kalau kau memang nyaman dalam duniamu , kalau kau memang cukup dalam tempurung kecilmu itu, mengapa kamu kerap melirik iri ketika orang lain di luar sana berbicara soal dunia lain yang begitu indah dan mempesona? ketika orang berbicara soal teknologi canggih yang mampu mengantar orang terbang tinggi jauh lebih tinggi dari langit yang selama ini kau bayangkan? kenapa wajahmu masam? Apa wajah masam itu pertanda kamu puas dengan dunia kecilmu itu???<br /><br />Ehm... begitu?<br /><br />Lalu kamu mendelik dan menjawab dengan suara lantang (tapi kenapa terdengar bergetar mirip rintihan ???)<br /><br /></span><em><span style="color:#ff9900;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">"Tidak! sekali lagi tidak! aku bangga dengan hidupku, aku puas dengan duniaku, jangan coba-coba mengajari aku!!!"</span></span></em><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /><br />Ah...<br /><br />Tidak pernahkah terpikir olehmu... dimana sebenarnya tempurungmu itu kini berada??? coba melongoklah keluar sebentar, pastikan, ia ada di mana.... apakah di tengah gurun, atau di puncak gunung, atau ditengah jalan raya???<br /><br />Setiap saat bisa saja serombongan kafilah berunta melindas melewatimu... atau sebarisan mobil sport melaju dan meluluh lantakkan tempurung kecil tercintamu...<br /><br />Maka habislah dunia kecilmu...<br /><br />Mungkin benar, kata dongeng itu... kalau sang katak justru merasa gamang di dunia nyata yang begitu luas... hingga akhirnya dia merasa lebih nyaman berada di bawah tempurung kecilnya, di mana dia di sana adalah raja... tak ada yang lebih hebat, lebih pandai ataupun lebih baik darinya. Sementara kalau dia coba lihat dunia yang maha luas ini??? Wah... dunia itu tak ada ujungnya, di atas langit, masih ada langit lagi...<br /><br />Hei... ayo... tengok ke luar sedikit, saja.... lihat awan putih yang berarak di langit biru, lihat rumput hijau yang menari meliuk di belai angin...<br /><br />Ayo kita pelajari sabda alam yang berbisik lewat nyanyian burung... lewat deburan ombak... lewat cubitan sinar mentari, lewat komputer... lewat goggle, lewat MP... hehehe...<br /><br />Hei... percayalah, banyak hal yang menyenangkan di luar sini... daripada kamu hanya meringkuk sendirian di situ...<br /><br />Kenapa?<br /><br />Kamu tak suka?<br /><br />Yah... sudahlah...<br /><br /><br /><br />Hanya kenapa, ya... aku tetap merasa nggak habis pikir...<br /><br />Karena menurutku kamu itu orang yaaang...<br /><br /><br /><br />Ehm... maaf yaa.... BODOH!<br /><br />Tahu, definisi bodoh menurut versiku?</span><br /><br /></span><span style="font-size:85%;"><span style="font-size:180%;"><span><strong><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 0, 51);">Orang yang bodoh adalah.... orang yang tidak mau belajar, padahal kesempatan baginya terbuka lebar...<br /></span></strong></span><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 0, 51);"><br /><br /></span><strong><span><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 0, 51);">Seseorang itu bodoh bukan karena tidak mampu... tapi karena tidak mau.</span></span></strong><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 0, 51);"><br /></span><br /></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Mau jadi orang bodoh????<br /><br />Kalo nggak mau, belajar dong aaah.....<br /><br />Yuk, pergunakan kesempatan yang ada.... belajar apa saja, yang penting hari ini harus lebih baik dari kemarin... dan esok lebih baik dari hari ini...<br /><br /><br /><br />Yuk... yuk... yuk.....</span></span></span></div></div><div class="blogger-post-footer">Warna warni kehidupan</div>Viviani Suharhttp://www.blogger.com/profile/08919923514862633685noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7084472384921953879.post-41407031677347203852004-11-21T16:32:00.000+08:002008-01-12T16:27:32.092+08:00Catatan Pertama<span style="font-family:verdana;font-size:78%;">Tidak banyak yang ingin saya tulis untuk kesempatan pertama ini.</span><br /><span style="font-family:Verdana;font-size:78%;">Mungkin nanti-nanti, kali yaa....</span><br /><span style="font-family:Verdana;font-size:78%;"></span><br /><span style="font-family:Verdana;font-size:78%;">iya deh, Salam Kenal buat semuanya...</span><br /><span style="font-family:Verdana;font-size:78%;">terima kasih telah berkunjung ke sini.</span><div class="blogger-post-footer">Warna warni kehidupan</div>Viviani Suharhttp://www.blogger.com/profile/08919923514862633685noreply@blogger.com1