Sunday, December 25, 2005

Untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak

"Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak..."
Peribahasa yang satu itu dulu tidak punya arti yang khusus buatku. Padahal sejak jaman aku SD (emmmhhh....24 tahun yang lalu, kali, yaaa... uhuk... lebih lama dari umur Sita :P) aku sudah hapal dan paham betul artinya. Tapi baru kemarin, tepatnya 24 Desember 2005 (lagi-lagi kok pas ultahnya Sita), aku baru merasakan langsung maksud dari peribahasa itu.
Shafa kecilku, sudah sejak sebulan yang lalu selalu menanti-nantikan saat itu. Hari kunjungan kelasnya, kelas B3 TK Islam Istiqomah Balikpapan, ke panti asuhan. Jauh-jauh hari dia sudah menyiapkan hadiah yang ingin dia bagikan buat teman-temannya yang kurang beruntung di sana. Berkali-kali juga dia mengingatkanku, " Ibu, harus siapkan sumbangan ya... uang yang banyaaak... kata bu guru, teman-teman di panti harus kita bantu supaya bisa sekolah seperti Shafa dan teman-teman..." Berkali-kali juga dia berceloteh, kalau sampai di panti nanti dia akan bernyanyi untuk menghibur teman-temannya di sana. Bahkan dia sudah menyiapkan sebuah dongeng dan akan dia ceritakan di panti nanti (pssst... Shafa kan baru jadi juara lomba dongeng anak-anak "Aku dan Kau" di Balikpapan Center tiga minggu yang lalu, lhooo...).

Tiap hari dia bertanya "Berapa hari lagi, bu acara kunjungannya? Shafa sudah tidak sabar..."

Akhirnya.... hari kunjungan itu tiba juga...

Tidak seperti biasanya, kali ini gadis kecilku bersikap sangat manis...
Acara bangun dan makan pagi yang biasanya jadi acara perang kecil antara kami, hari ini berubah jadi lancar dan nyaman. Gadis kecilku dengan patuh dan bersemangat menjalani kewajiban paginya. Mata beningnya berkilat-kilat gembira. "Hari ini aku ke panti...." celotehnya.

Kami berangkat ke sekolah diiringi senandung gembiranya...
Di mobil kulirik wajah polosnya yang begitu gembira... "Ah... kamu memang bidadari ibu, sayang..."

Tapii..
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak...
Peribahasa yang sejak dulu sudah kuhapal dan pahami betul artinya... ternyata menimpa putri kecilku...
Belum sepuluh menit kami tiba di sekolah... Aku dan suamiku masih menikmati sarapan do-gado si Beybi di parkiran sekolah, Mbak Dewi temanku tergopoh-gopoh memanggilku, "Mbak, Shafa jatuh..." Aku tidak berpikir panjang lagi, langsung melesat ke UKS.

Shafaku... buah hatiku tergolek sambil berteriak-teriak kesakitan bu Lisda dan bu Siti, guru kelasnya tampak cemas dan gugup sambil menenangkan jeritannya. 'Ada apa denganmu, sayang...???'
"Shafa terjatuh dari mainan, bu... mainan panjat-panjatan itu, kami mohon maaf, bu..." mereka  menjelaskan padaku. Aku tahu, mereka panik dan menyesal. Terbayang olehku mainan pajat-panjatan yang dimaksud... tingginya sekitar 2.5 - 3 meteran... dan putri kecilku terhempas dari sana??? Ya Allah...

"Ini musibah, kan bu, tidak apa-apa, saya tahu, ini di luar kuasa kita semua... sekarang Shafa kami bawa ke RS Pertamina saja...." Saat itu yang terpikir olehku adalah kata RONTGENT!! meskipun hati kecilku berharap, semoga cuma keseleo atau salah urat... Tapi sungguh, hatiku ciut melihat dia menunjuk tulang keringnya yang tampak bengkak. Anakku sayang... tabah ya.... kita minta tolong dokter ya.... Wajah suamiku terlihat tegang... Kami saling membisu...

RONTGENT!! kata itu juga yang diucapkan dokter UGD Pertamina. Diiringi jerit kesakitan Shafa, kami berdua harus menerima kenyataan pahit itu. Tulang kering Shafa patah 3 bagian. Foto Rontgentnya jelas sekali menggambarkan itu semua. Belum selesai terkejutku, dokter memberikan instruksi lagi. 'Shafa puasa sejak sekarang (jam 08.00 WITA) karena jam 14.00 WITA nanti akan dioperasi...'

'Ah anakku... kenapa ini??? mana tawa dan senandung ceriamu tadi... bagaimana dengan rencana kita berkunjung ke panti, sayang...?'
'Operasi??? aduh... kenapa itu mesti terjadiii??? Shafa kecilku mesti dioperasi???' kalau boleh aku bertukar peran, biar aku saja, yang sakit... aku saja yang patah... aku saja yang dioperasi... Ya Allah, tolong kuatkan kami.... kuatkan Shafaku.... sembuhkanlah dia...'

Kalau tidak mengingat bahwa aku harus menguatkan Shafa, ingin aku juga menangis dan meraung-raung... 'Kenapa kakiku remuk begitu, sayang...?? Kenapa bukan ibu saja, yang remuk... Shafa masih terlalu kecil untuk kesakitan sehebat itu...' Tiap Shafa mengerang... aku harus buru-buru menyusut sudut mataku yang berair.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak...

Shafaku adalah gadis kecil yang sangat lincah.
Umur 11 bulan, dia sudah bisa berjalan sendiri. Dia sangat pemberani. Ramah dan tidak pernah takut tampil di muka umum. Deretan piala prestasinya berjejer di ruang keluarga rumah kami. Juara lomba baca puisi, juara lomba menggambar, juara mendongeng... telah diraihnya sejak usia 4 tahun... Kali ini dia sedang asyik-asyiknya memulai les bahasa Inggrisnya di EF. 'Shafa mau sekolah SD-nya di International School, ya ibu... makanya Shafa rajin belajar bahasa Inggris mulai sekarang....' masih terngiang pintanya beberapa hari yang lalu.

Anakku sayang, kebanggaanku....

Kini ia tergolek lemah dengan gips di kakinya. Mulai dari pertengahan paha sampai ujung telapak kaki.
Aku tahu, ini sangat berat untuk dia. Beberapa bulan di masa kanak-kanaknya yang ceria dan sangat berharga, harus dia habiskan di tempat tidur. Aku tau, ia sangat terpukul. Tapi mungkin aku lebih terpukul darinya. Aku, ibunya. Wanita yang pernah mengandungnya, melahirkan dan mendampingi detik demi detik perkembangannya. Kini aku harus ikhlas dan pasrah melihat buah hatiku tergolek di tempat tidur, tidak lagi bisa melompat-lompat, berlari-lari dan berenang di RABC seperti biasanya..... Aku remuk. Aku luka.

Ya Tuhan, aku tahu, ini cobaan darimu. Aku ikhlas, menerima semua ini.
Tapi jika Kau berkenan, tolong sembuhkan buah hatiku, ya Tuhan...
Tolong jangan biarkan ia menderita terlalu lama...
:,(

Thursday, December 22, 2005

BUNDA

Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Kupandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda
Pikirkupun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Kata mereka diriku slalu dimanjaaaa...
Kata mereka diriku slalu ditimaaaang...
Nada-nada yang indah
Slalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku takkan jadi deritanya..
Tangan halus dan suci...
Tlah mengangkat tubuh ini...
Jiwa raga dan seluruh hidup...
Rela dia berikan
Kata mereka diriku slalu dimanjaaaa...
Kata mereka diriku slalu ditimaaaang...
ooh bunda ada dan tiada dirimu kan selalu ada didalam hatiku........

--------------

Disadur dari lagu 'Bunda'-nya Melly.
Untuk semua BUNDA, di seluruh dunia.
Selamat Hari Ibu.

Wednesday, December 21, 2005

Hari ini

Hari ini, semua begitu indah....

Akhirnya setelah bertahun-tahun merasa sendirian di tengah keramaian, aku baru menemukan sesuatu yang membuatku bisa tersenyum bahagia...

A NEW Partner in crime!!! hehehe...

Nggak... nggak semenyeramkan itu.
Yang jelas, hari ini aku bahagia, karena ternyata aku sekarang punya sekelompok teman-teman baru, yang asyik... yang gilaaa... yang full of energy...

Benar-benar membuat aku seperti benostalgia ke jaman baheula... jaman masih bisa berBoulevard Ria, bersama Lola, Atis, Cici dan Kim (psssst.... maaf, kenangan akan kalian nggak pernah bisa tergantikan...)
Sungguh, 6.5 tahun aku merasa kreativitasku nggak punya penyaluran. Seperti aliran air yang di sumbat. sehingga terkadah muncrat nggak puguh... dan malah membasahi yang enggak perlu... bahkan nggak boleh basah.... (maafkan daku, honey, maafkan ibu, sayang...)

Teman-teman baruku, yang mungkin nggak akan membaca apa yang kutulis saat ini, tapi aku yakin mereka tau, bahwa aku bangga pada mereka...
Yang paling membuatku terharu... aku baru sadar, bahwa selama ini, aku nggak sendirian... aku bukanlah satu-satunya keran yang tersumbat dan butuh penyaluran... Ternyata banyak 'aku-aku' lain yang sama bingungnya seperti aku... :))
Alangkah beruntungnya ketika aku menyadari bahwa ternyata kini aku sudah menemukan penyaluran itu...
Aku cuma berharap, semoga kini aku dapat mengalir seperti dulu, kalau bisa, aku ingin mengaliri tempat-tempat gersang, yang memang membutuhkan aku... Betapa bahagianya.... bila bisa melihat bunga-bunga yang bersemi di atas lahan gersang yang bisa kusirami...

Buat suamiku tercinta, terimakasih atas segala pengertianmu... Kamu membuat aku tak henti-hentinya bersyukur... dan berterimakasih pada Allah... I Love You, So much! More than I can say!!!

Buat Shafa dan Qika, bidadari-bidadari hidupku... Ibu Love You, darling...!!!

Buat geng baruku... Diana, Yuli, Amy kuadrat, Atie, Lina, Hani, Annet, Rani, Lia...! We are a good team! Aren't we??? :) Kalian semua supermom! SELAMAT HARI IBU, yah... hehehe...

Buat mbak Tuti dan Koalisi Perempuan Balikpapan... Siaaaapppp graaaakkkk!!!! Siap menjadi bagian dari kalian... Semoga bisa berguna...